Daniel terlihat keluar dari lift sambil menenteng kantong berisi minuman yang baru saja ia beli. Kakinya saat ini sedang melangkah menuju ke arah ruang kerja Zevanya. Begitu masuk ke dalam ruangan tersebut, ia mengerutkan alisnya karena bingung hanya menemukan Zevanya sendirian di dalam ruangan tersebut. “Dimana Karlina?” tanya Daniel sambil berjalan ke arah meja kerja Zevanya. “Dia saya suruh pulang duluan. Sekarang sudah jam sembilan malam dan dia hanya tinggal berdua dengan Omanya. Kasihan jika dia harus pulang larut malam, karena Omanya pasti tidak akan bisa tidur dan memilih menunggunya nanti,” jawab Zevanya dengan pandangan yang fokus menatap layar komputernya. Daniel tertawa kecil sambil menatap takjub setelah mendengar jawaban Zevanya. “Kenapa kamu ketawa tiba-tiba?” tanya Zev