bc

Terjerat Duda

book_age18+
403
IKUTI
1K
BACA
possessive
contract marriage
love after marriage
dominant
comedy
bxg
single daddy
suger daddy
city
addiction
like
intro-logo
Uraian

Camelia Maharani terjerat dengan duda anak satu saat seorang anak memeluknya dan memanggil Camelia "Ibu" secara tiba-tiba.

Sementara Camelia yang repot dengan anak yang entah muncul dari mana itu, Camelia juga tersudutkan dengan kenyataan yang harus ia hadapi. Jika Camelia tidak segera menikah maka seluruh harta warisan keluarganya akan diambil alih oleh sang paman. Apa lagi paman Camelia adalah seorang pecandu judi.Tentu sudah bisa Camelia bayangkan apa yang akan terjadi pada harta keluarganya bila itu jatuh ke tangan sang paman.

Demi mendapatkan calon suami yang tepat, Camelia tentu tak punya waktu untuk meladeni anak yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Adalah Rama Aditya Rusfandi yang kemudian mengatakan akan menjadikan Camelia ibu dari anaknya secara tiba-tiba.

"Aku menemukannya, ibu anak itu yaitu kamu Camelia!" Rama tersenyum miring.

"Tidak, aku tidak punya waktu untuk ini. Aku bahkan belum menikah dan harus segera menikah!" Camelia menepis keras.

"Kalau begitu kita tinggal menikah saja," sahut Rama dengan senyuman penuh artinya.

Bagaikan sebuah takdir Camelia mendapatkan suami yang muncul tiba-tiba.

Lantas bagaimana kah kehidupan Camelia dengan sang Single Daddy tersebut?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Aku akan memanfaatkanmu dengan baik!
"Setiap kali kamu melihatku dengan tatapan itu, kamu selalu membuatku menarik napasku, dan itu membuatku semakin menggila, Camelia!" Suara parau dengan napas yang berat itu berbisik ke telinga Camelia, ia masih terdiam dan tak menanggapi apapun yang pria itu katakan. Matanya sayu dan memalingkan pandangannya ke jendela. "Jangan lihat yang lain ---" pria itu menarik dagu Camelia dan membuanya menatap ke arah dirinya, "lihat aku saja, perhatikan aku saja, tatap aku, Camelia!" Camelia menyentuh lembut jemari kekar pria itu yang ada di dagunya, menggenggamnya perlahan dan menarik telapak tangan pria itu ke arah bibirnya. "Tapi, bukankah katanya kamu menggila jika aku menatap dirimu!" Bibir Camelia pun melekat di telapak tangan dingin dari pria tersebut. Kehangatan dari bibir Camelia mampu dirasakan olehnya dan sentuhan ringan yang Camelia berikan di antara jemari pria itu membuat pria tersebut lumpuh, luluh dan tunduk pada wanita yang kini duduk dalam pangkuannya. "Sial, aku ingin menjeratnya namun ternyata akulah yang terjerat olehnya," dalam hati pria itu mengumpat pada dirinya. Ia mungkin akan bertekuk lutut pada Camelia, pria itu akan dengan senang hati menari di bawah kaki Camelia jika itu yang Camelia inginkan. Untung saja, Camelia begitu polos dan tak bisa menebak apa yang pria itu rela lakukan untuknya. Sehingga pria tersebut bisa menutup rapat perasaannya yang sudah akan bergejolak tak terkendali. Sementara angin di luar berhembus dengan kencang dan hujan deras yang menderu kasar, serta ombak laut yang mengamuk terdengar dari vila mungil tersebut. Satu-satunya hal yang bisa Camelia dengar adalah suara detak jantungnya sendiri yang berdebar menembus gendang telinganya dan relung hatinya, menyusup pada pikirannya yang kosong. Kini, penuh dengan jeratan pria mempesona yang ada di hadapannya. "Aku terjerat olehnya, terjerat oleh seorang single daddy yang menculikku ke sebuah pulau pribadi, dan kini dia malah memenuhi diriku bahkan dengan tingkah kecilnya!" Camelia menghela napasnya, ia kembali berpaling dari pria tersebut. Sebab ia tahu, jika diteruskan maka ia tidak akan bisa lepas, terjerat selamanya oleh pesona duda yang memikat. "Sudah aku bilang, jangan berpaling dariku Camelia!" Kali ini pria itu menggenggam leher Camelia yang ramping dengan telapak tangannya yang lebar dan jemarinya yang panjang dan menyisip sedikit ke arah belakang telinga Camelia. Membuat Camelia yang terkejut akan sentuhan itu, mau tidak mau kembali menatap ke arah pria tersebut. Adalah Rama Aditya Rusfandi yang seorang duda anak satu yang tiba-tiba membawa Camelia ke sebuah pulau dan menikah dengannya begitu saja. Tanpa pemeberitahuan, tanpa undangan, tanpa basa-basi, bahkan tanpa sebuah lamaran. Sebuah pernikahan yang rasanya berlangsung begitu singkat dan kini Camelia terjerat oleh duda tersebut dengan badai hujan yang terus mengamuk di luar sana. "Lantas ... ...." Perkataan itu keluar begitu saja dengan jemari kekar Rama yang kini bermain manja dengan helaian rambut Camelia. Rama tersenyum miring, ia mendekatkan wajahnya pada Camelia dan berbisik, "Lihat saja aku hingga tak ada lagi yang bisa kamu lihat di dunia ini. Penuhi dirimu hanya denganku!" Perkataan yang membuat debaran jantung Camelia saling berpacu dengan derasnya hujan yang menghantam atap vila tersebut. "Kenapa jadi seperti ini? Bagaimana aku bisa terjerat oleh pria satu ini? lalu apa yang harus aku lakukan dengan pria yang kini sudah sah menjadi suamiku!" Hati Camelia bergejolak bersama pikirannya yang terus dipenuhi dengan pria tersebut. Maka, satu-satunya hal yang bisa membalas ucapan dari Tama hanya satu, yaitu "Tentu saja, itu karena kamu adalah suamiku!" Senyuman kembali pria itu tampikkan dan jemari pria itu beralih pada ujung rambut Camelia yang terurai panjang. "Hmmm.. kamu mengakui pernikahan kita!" Camelia sedikit tersentak dan ia malah kembali memalingkan pandangannya dan berkata, "Seperti yang kamu tahu, aku juga butuh suami secepatnya." "Eheeeem..." Camelia berdeham sejenak sambil menggaruk kepalanya yang sejatinya tidak gatal dan kembali meneruskan ucapannya, "Jika aku mendapatkan suami dengan mudah untuk apa aku repot-repot lagi memikirkannya." "A-aku akan memanfaatkanmu dengan baik!" teriak Camelia yang langsung bangkit dari pangkuan Rama. Pangkuan yang bahkan tak dimengerti oleh Camelia bagaimana ia bisa berakhir dalam dekapan pria tersebut. "Pokoknya itu salahmu. Kamu sendiri yang tiba-tiba menikahiku, jadi jangan salahkan aku jika memanfaatkan pernikahan ini juga!" Sambil menunjuk-nunjuk ke arah Rama, Camelia berkata begitu lantang dan langsung naik ke atas tempat tidur dan membungkus dirinya dengan selimut yang tebal. Tingakah kasar yang Camelia lakukan malah terlihat menggemaskan bagi Rama. "Oh, langsung ke kasur. Aku baru tahu jika kamu adalah wanita yang tidak sabaran!" Camelia langsung terbangun dari tidurnya, ia duduk dengan menarik selimut hingga menutupi lehernya. Menatap tajam ke arah Rama yang tiba-tiba membuka kimono tidurnya. "Kyaaaa.. Untuk apa kamu membuka bajumu?" teriakan Camelia memenuhi seisi kamar mewah di vila tersebut. "Memangnya untuk apa lagi seorang suami membuka bajunya di hadapan sang istri!" "Hentikan apa yang kamu lakukan!!!" teriak Camelia dengan lebih kencang sembari menutup kedua matanya dengan telapak tangannya secepat mungkin saat melihat Rama yang kini hanya menggenakan celananya saja dan memperlihatkan jajaran otot kekarnya. "Apa lagi yang bisa di lakukan oleh seorang suami pada istrinya saat mereka berduaan?" tanya Rama tegas. Senyuman Rama semakin lebar dengan apa pun tingkah dari istrinya tersebut. Meski Camelia membantah, bertiriak, menunjuk-nunjuk dirinya atau bahkan mengintip di anatara jemarinya seperti saat ini, Camelia benar-benar terlihat menggemaskan. Tak meminta izin, Rama langsung menghampiri Camelia, ia duduk di samping Camelia dan menarik selimut yang Camelia kenakan. "Hei...!" Tentu sebuah teriakan kembali terdengar dari Camelia tapi Rama lagi-lagi mengabaikan hal tersebut. "Hentikan akting konyolmu. Aku bahkan bisa melihat matamu yang melotot dari balik jemarimu itu. Kalau mau lihat, tinggal lihat saja!" tutur Rama sambil merebahkan tubuhnya di bantal samping Camelia. "Cih!!! ketahuan ya!" "Mana mau aku rugi, kapan lagi aku bisa lihat roti sobek yang indah seperti itu!" tepis Camelia bersungut-sungut. "Mana mungkin tidak tahu, air liur saja sudah menetes dari bibirmu!!" "Kamu menutup mata dengan jari yang terbuka lebar, kamu itu sedang mengintip." "Mengintip!!!" Rama menarik jari Camelia yang sudah tertangkap basah berpura-pura menutup mata. "He-he.. Yah, maklum saja. Ini kan pertama kali bagiku. Mana mungkin aku tidak terpikat. Beda denganmu pastinya, kamu pasti sudah sangat berpengalaman hingga Ridvel pun lahir dengan sangat gagah." "Rivdel yang sangat pintar dan menggemaskan. Ah, bahkan suara Rivdel saja terdengar renyah dan membuat ketagihan. Dia anak yang manis!" Camelia pun tak berhenti mengoceh, ia mengungkapkan apapun yang ada di kepalanya, isi hatinya meluap begitu saja. Tanpa beban, Camelia malah bercerita dengan riang dan penuh semangat. "Aku kira kamu tidak menyukai Rivdel ternyata kamu sedari tadi memujinya terus!" Mata Camelia langsung melotot ke arah Rama, ia protes keras dengan apa yang Rama barusan katakan. "Siapa bilang aku tidak menyukai Rivdel. Lagian, mana ada di dunia ini yang tidak menyukai anak yang imut dan menggemaskan seperti Rivdel." Mata bening Camelia mengarah lurus pada Rama dengan mata yang bersinar berkat pancaran lampu kamar yang terang. "Aku sudah bilang, aku hanya tidak punya waktu bermain dengan anak kecil karena aku harus mencari suami secepat mungkin." "Eheeeem.. Meski begitu berkat Rivdel aku jadi punya kamu!" Saat mengatakan hal itu, senyuman Camelia cerah di tengah badai hujan angin yang menerpa pulau tersebut. Membuat Rama terpesona akan senyuman cerah tanpa beban tersebut. Memancing senyuman lainnya dari Rama seolah menular begitu saja. "Artinya kamu beruntung memiliki aku sebagai suamimu!" ungkap Rama sedikit menyombongkan diri. "Meski kamu seorang duda anak satu, tentu saja kamu masih di deretan pertama sebagai seorang suami idaman. Uang, wajah, tubuh, penampilan, semuanya sempurna. Sudah teruji pula dengan kehadiran Rivdel." Gigi putih bersih berjajar rapih tersenyum pada Rama tanpa beban. Benar-benar sosok yang sebenarnya sudah menjerat Rama begitu erat. Membuatnya semakin tak ingin melepaskan Camelia. Bahkan dengan dalih pernikahan yang saling menguntungkan. "Syukurlah Rivdel menemukannya, ibu yang tepat untuk dirinya dan istri sempurna untukku!" gumam Rama sambil mengingat saat-saat pertama kali ia bertemu dengan Camelia. Bersambung ... Judul : Single Daddy Author : Kanaya Kumarin

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
203.3K
bc

My Secret Little Wife

read
115.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
107.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook