Bab 1. Kejutan Dari Suami

1016 Kata
Happy Reading. Ellen tersenyum ketika melihat suaminya baru saja pulang. Wanita berusia 27 tahun itu berjalan mendekat dan akan memeluk Derrick seperti biasanya. Dia sudah menyiapkan hadiah untuk Derrick malam ini karena hari ini adalah anniversary mereka yang ketiga, itu artinya sudah 3 tahun mereka menikah. "Mas, selam—" "Ellen, ayo bercerai!" Ellen berhenti dan tangannya menggantung di atas mendengar ucapan suaminya barusan. "Hahaha! Apaan sih, Mas? Nggak lucu deh bercandanya!" Ellen menurunkan tangannya dan tidak jadi memeluk Derrick karena wanita itu bisa melihat raut wajah Derrick yang sangat serius. Memang suaminya ini tipe pria yang tidak bisa memperlihatkan ekspresinya. Pria itu terlalu kaku dan sangat dingin terhadap Ellen, tetapi wanita itu selalu berusaha mencairkan kedinginan Derrick dengan berbagai macam tingkahnya yang ceria dan hangat. "Calista sudah kembali dan aku berjanji akan menikahinya. Jadi, bercerai adalah keputusan yang tepat untuk kita," ujar Derrick. "Calista?" gumam Ellen yang tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Nama itu adalah nama yang selama ini tidak pernah hilang dari hati Derrick. Calista Anastasia adalah kekasih Derrick yang pergi tiga tahun lalu karena ingin merintis karir di luar negeri. "Ya, Calista –kekasihku," jawab Derrick datar. Wajahnya benar-benar tanpa ekspresi meskipun dia bisa melihat wajah Ellen yang penuh keterkejutan. "Di-dia sudah kembali? Lalu, apakah kamu serius akan menikahinya dan bercerai denganku?" tanya Ellen dengan nada bergetar. Sungguh dia tidak pernah menyangka akan terjadi juga hari ini, di mana Ellen kembali dan Derrick yang mengatakan akan berpisah jika Calista kembali. Wanita yang masih menghiasi wallpaper di ponsel Derrick, bahkan Ellen juga tahu kalau di ruang kerja Derrick yang selama ini tidak boleh dia datangi masih ada foto wanita bernama Calista itu di atas meja kerjanya. "Ya, dia sudah kembali seminggu yang lalu, Calista ingin kita bercerai karena dia tidak mau berhubungan denganku jika aku masih memiliki istri, lagi pula pernikahan kita hanya karena terpaksa. Kalau bukan karena salah paham dan aku tidak terpengaruh dengan obat perangsang tentu kita tidak akan pernah menikah," ujar Derrick mengingatkan kembali bagaimana awal pertemuan mereka dulu. Ellen tersenyum sinis, dia masih ingat dengan jelas bagaimana saat itu dia menyamar menjadi cleaning service di hotel miliknya untuk memata-matai seseorang berakhir terjebak masuk ke dalam sebuah kamar. Di dalam kamar itu ternyata Derrick sudah menahan diri hampir satu jam dari obat perangsang yang sangat kuat. Padahal Derrick sudah berusaha menghilangkan efeknya dengan mandi air dingin, akan tetapi obat itu tidak bisa hilang dan semakin menyiksanya. Melihat Ellen yang saat itu memakai pakaian cleaning service, Derrick memaksa Ellen untuk melayaninya dan berniat akan memberikan uang yang banyak. Akan tetapi, ternyata Ellen masih perawan dan Derrick yang merasa tidak enak hati akhirnya memilih bertanggung jawab dengan menikahinya. Ellen selama ini sudah berusaha menjadi istri yang baik dan berharap hati Derrick luluh dan mulai mencintainya, tetapi dia salah. Derrick bahkan hanya menganggapnya seperti istri bayangan yang tidak diketahui oleh siapapun. Hanya orang-orang tertentu yang tahu jika dia sudah menikah dengan Ellen dan hal itu sudah cukup membuktikan jika Derrick memang tidak berniat membuka hati untuk wanita berkulit putih itu. Sakit hati, kecewa luar biasa itulah yang dirasakan oleh Ellen. Wanita itu baru saja akan memberikan kejutan Anniversary yang ketiga pernikahannya dengan Derrick, tetapi ternyata Derrick juga memberikan kejutan untuknya dengan mengatakan sebuah perceraian. Ellen meraup udara sebanyak-banyaknya untuk mengurangi sesak di dadanya. "Baiklah, kalau memang itu yang kamu mau. Aku benar-benar tidak bisa menahanmu di sisiku selamanya. Kamu tidak bisa mencintaiku dan pernikahan ini tidak akan pernah berjalan dengan benar jika yang mencintai hanya aku seorang. Jadi, Oke Talak Aku! Talak aku sekarang!" Derrick terkejut mendengar ucapan Ellen yang terlihat begitu tenang. Meskipun dia bisa melihat gurat luka di matanya, tetapi Ellen tidak berteriak ataupun meledak seperti yang dia bayangkan. Entah kenapa, melihat Ellen yang setenang ini dan mendesak dia untuk menceraikannya membuat ego Derrick tersentil. Derrick bahkan tidak melihat setetes air mata yang mengalir di pipi Ellen, hanya matanya saja yang memerah serta suaranya yang bergetar dia buat tenang. Satu lagi fakta yang baru dia ketahui, yaitu ucapan Ellen yang mengatakan jika wanita itu mencintainya. Jadi, apakah selama ini sikap Ellen yang baik dan lembut karena wanita itu mencintai. Ellen memang tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Derrick dan hal itu membuat Derrick tidak tahu. Ah, tidak, sebenarnya Derrick bisa merasakan perasaan cinta yang hangat di mata Ellen, bahkan sikap wanita itu yang begitu tulus penuh makna dan sayang terkadang berhasil membuatnya terbuai. Akan tetapi, Calista sudah kembali dan Derrick bahkan sudah berjanji akan menikahi wanita yang masih dia cintai itu. Ellen yang melihat Derrick diam saja hanya tertawa miris, sungguh dia terlalu jatuh ke dalam perasaannya yang sia-sia karena dengan tidak tahu diri rasa cinta untuk suaminya itu terus tumbuh subur. Ellen bahkan masih memiliki angan-angan dan harapan jika pernikahannya dengan Derrick bisa langgeng sampai maut memisahkan. Ternyata semua yang dia impikan adalah kesalahan terbesarnya. Tidak seharusnya dia menjatuhkan semua perasaan cintanya pada Derrick. "Mas, kenapa diam saja? Bukankah kamu ingin kita bercerai? Jadi, sebaiknya kamu talak aku sekarang juga dan aku akan pergi dari sini sekarang juga," ujar Ellen lagi. "Ck, tidak harus malam ini. Saat ini kamu masih istri ku dan kamu bisa pergi besok atau lusa." "Sama saja, Mas! Pergi malam ini atau besok tidak akan ada yang berubah. Niat kamu sudah jelas yaitu ingin kita berpisah dan sebaiknya kita tidak perlu menundanya lagi jika memang itu keputusan mu, akan ku terima. Kita berpisah malam ini dan selamat atas kembalinya cintamu. Aku harap kamu tidak akan menyesali semuanya." Ellen melepaskan cincin pernikahannya yang diberikan oleh Derrick tiga tahun lalu. Selama tiga tahun bersama, tidak bisa mengubah perasaan Derrick untuk Ellen karena pria itu masih menyimpan nama sang pujaan hati –Calista. Jadi, percuma juga dia menunda semuanya jika niat Derrick sudah jelas. Derrick tercengang saat Ellen meletakan cincin itu di atas meja. Pria itu kehabisan kata-kata karena Ellen terlihat sangat tegar sekali. Kenapa hati Derrick merasa tidak suka melihat sikap Ellen yang begitu pasrah menerima semuanya dengan siap dan ikhlas. "Talak aku sekarang juga, Mas!" Derrick menarik napas dalam-dalam dan menghempaskan perlahan. Tiba-tiba dia merasa pasokan oksigen di paru-paru menipis. "Ellen Halim, dengan secara sadar aku menjatuhkan talak satu padamu!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN