POV Nadine “Mrs. Syahreza….congrats!!” sapa seorang delegasi negara Pangeran William. Aku tersenyum lalu mengangkat gelas menyambut ucapan selamatnya. Aku melirik Chris yang tersenyum menatapku. “Saya apresiasi sekali usaha anda untuk menyuarakan sikap negara anda yang sejak dulu bersedia berperan aktif dalam perdamaian dunia. Like Sukarno with gerakan Non Blok” pujinya. Aku tersenyum lagi. “Negara saya memang seperti itu sejak dulu. Kami negara demokrasi Pancasila, bukan negara sekuler, liberal, sosialis, apalagi komunis. Kami menghormati keberagaman, perbedaan, dan tentu saja persamaan hak antar sesama” jawabku. Si bule Bristish mengangaguk setuju. “Kamu benar, banyak orang selalu terburu buru menilai. Mengingat negara anda memiliki banyak sekali penduduk dan sebagain besar umat