Boy POV. Sudah aku duga, keponakan Nadine akan komplen karena tidak di bolehkan hadir dalam acara pesta pertunanganku dengan Nadine. “Om Boboy, akukan udah beli baju baru dan bagus, kaya incess, masa gak boleh datang, om Boboy jahat” omel Caca memulai omelan. “Maaf de….” rayuku sampai harus menggendongnya. “Aku gak sayang om Boboy lagi ah. Males!!!, om Boboy pelit” ancamnya memang menolak mencium pipiku. Aku melirik Nadine yang santai dengan handphonenya dari aku datang menemuinya di rumahnya. Dia tidak ke Yayasan karena cape setelah pesta pertunangan kami, jadi sibuk menjawab pesan dan telpon pegawai yayasan. “Kita beli es cream yuk!!, yang banyak” rayuku. “Gak mau, aku ngambek” tolaknya lalu meluncur turun dari pangkuanku lalu mencari bunda Nadine. Aku menghela nafas menghadapi a
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari