"Selamat pagi, Prisma," sapa Birru tersenyum lebar. Mendengar suara yang cukup familiar membuat Prisma menghentikan langkahnya dan menoleh ke samping. "Kau ...." Prisma tidak bisa berkata-kata. Namun, ia sama sekali tidak heran kalau pria itu mengetahui tempatnya bekerja setelah kejadian kemarin. Hanya saja, bagaimana bisa Birru ada di sana dan bukannya ada di perusahaan? "Iya, ini aku. Apa kau sudah sarapan?" balas Birru lagi-lagi mengulas senyum lembut. Jika Asphira yang melihat ekspresi wajah Birru saat ini. Mungkin wanita itu akan kesulitan tidur karena selalu terbayang. Bagaimana tidak? Enam tahun menjadi tunangan seorang Birru Keldeo, tetapi tidak pernah sekali pun melihat tunangannya tersenyum padanya. Sayang, yang melihat senyum Birru adalah Prisma. Jika dulu, mungkin akan