Pedagang Kaki Lima

1744 Kata

“Nadhief kemana, Nak?” tanya Opa Satya. Dia baru saja dari toilet. Malika tersenyum. “Beli jajan, Opa.” “Jajan apa? bukannya tadi Opa sudah bawa camilan dari rumah.” “Bukan jajan yang sepeti itu, Opa. Tapi, ini jajanan dengan harga murah namun rasanya enak sekali,” terang Malika. Kedua mata Opa Satya memicing ke arah Malika. “Jangan bilang kalian mau makan jajanan yang ada di pinggir jalan itu,” ucap Opa, dengan menunjuk ke arah dimana Nadhief sedang berjalan. Hal yang di lakukan oleh Opa Satya hanya kebetulan saja. Namun, efeknya membuat Malika ketar-ketir. Kakek Dari kekasihnya itu sangat menjaga makanan yang masuk ke dalam perutnya. Nadhief pernah bercerita pada Malika. Jika, dia tidak pernah di ijinkan membeli jajanan yang ada di pinggir jalan. Padahal menurut Malika, jajanan pi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN