"Kakak ... Kenapa sekarang hobby banget mencuri?!" Malika protes pada kekasihnya dengan menutup mulutnya. Dia tidak mau jika Nadhief kembali menciumnya. "Mencuri apa?" "Yang tadi Kakak lakukan." Nadhief mendekatkan kembali wajahnya. "Yang seperti ini?" Nadhief mencium, punggung tangan kekasihnya yang menutupi mulut mungilnya. Malika reflek memundurkan badannya. Untung saja tangan Nadhief cepat menangkapnya. Jadi, gadis cantik itu tidak sampai terjungkal ke belakang. Kini posisi mereka berdua sangat dekat sekali, nyaris menempel satu sama lain. Tangan Nadhief berada di pinggang ramping milik Malika. "Apakah posisi seperti ini sangat nyaman?" Tanya Nadhief. Malika langsung melepaskan diri dari pelukan kekasihnya. Kedua pipinya merona. Jangan tanya bagaimana keadaan jantungnya. Sudah