44.Bantuan Tidak Terduga

3288 Kata

Bella POV. “Dih, ngapa tuh kakak, sarapan sih senyam senyum gitu mih” ejek Irash yang sama sama bangun tidur kesiangan. Weekend buat jam sarapan di rumahku selalu mundur di jam 9 pagi atau lebih. Papi mami juga tidak ada aktifitas kerja, paling mereka olah raga, atau tidur lagi setelah usoli subuh, sama sepertiku. Irash sudah pasti, karena selalu pulang lewat tengah malam kalo malam minggu datang. “Kepo lo!!” jawabku. Irash tertawa. “Sudah kamu hubungi Noah?” jeda papi. “WOW, ketinggalan nih” serobot Irash sampai aku tendang kakinya di bawah meja makan. “Sudah Pih” jawabku dan mengabaikan Irash yang meringis. “Nikahin aja langsung pih, biar gak berantem terus” kata Irash lagi. Aku sampai menggeram mendengarnya. “Rash…ganggu kakakmu trus” omel mami. “Rasakan!!” umpatku. Malah ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN