Job Desk

939 Kata
“Yaahhh, aku tidak ikut makan, nanti minta dikit yaa”. Hahahaha “Ada yang tidak mau ketinggalan nih” “Massa kalian makan saya tidak makan. Nggak solid nih” “Yukk, cusss!. “Jadi jagung bakarnya?” “Besok lagi, nanti ada yang nangis sampai di rumah”. “Uhh”. Nirmala manyun selalu dia yang di ledek “Mereka pun membayar tagihan dan langsung menuju mobil untuk pulang”. Jam menunjukan angkan 10 lebih 30 sudah cukup larut apalagi ditambah perjalanan lagi 30 menit, tentu sudah cukup larut dan tubuh butuh istirahat karena lelah seharian dalam keadaan mode on “Besok kalian kemana? “Di rumah. Kerjakan job-desk” “Ngak pengen ketemu lagi?” “Males”. “Ihh, kok gitu?” “Bosanlah ketemu terus”. “pengennya kerja bareng-bareng”. “Ya udah, ke rumahku saja”. “mmm. emang boleh?” “boleh, asal bawa bekal sendiri. Soalnya aku nggak mau repot untuk jadi katering”. “tuhh kan?” Mereka memang suka sekali meledek Nirmala. Marahnya bikin gemes. “Gimana besok? Kerumah Rudi atau nggak?” “Aku tidak bisa, saya pengen di rumah kerja, biar fokus?” “Yahh, aku juga di rumah deh”. Keputusannya mereka kan stay di rumah masing-masing, lagi malas untuk kerja kelompok seperti biasanya. Pertemuan yang selalu membuat bosan, karena pembahasannya selalu sama. Lingkaran pertemannannya juga sama, hal yang dikerjakan juga disaksikan bahkan sama-sama dialami, jadi akan membuat dunia makin sempit. Berbeda dengan memperluas pertemanan, kita akan mendapatkan hal-hal baru, cerita baru, pengalaman baru, rasa yang baru dan tentu saja semua akan membuat hidup kita lebih fresh dan menyenangkan. Setiap kali pertemuan akan membuat sebuah kisah baru, cerita baru dan tentu lingkaran pertemanan akan lebih luas dan menyennagkan untuk dilalui. Beragam peristiwa yang akan menjadi bagian dari kehidupan diselesaikan satu persatu dengan senang hati, dan tentu saja dengan membuat kita semakin bahagia dan terus menjadikan belajar secara terus dan menerus. Semua akan menyenangkan dan membuat kehidupan berlangsung dengan baik dan penuh semangat. Hari yang menyennagkan adalah hari yang dilewati tanpa penyesalan, yang ada hanya sebuah bahgianya hati yang telah menyelsaikan hal-hal yang diaggap telah memberikan impact yang cukup baik untuk hari ini dan esok hari. Tidak perlu sebuah tanda dari orang lain, cukup rasa yang menyeruak dan ucapan syukur yang ada dan terlatih untuk selalu terucap atas hari yang telah berlalu dengan nafas kesegaran dari rongga d**a. Apakah ini sudah cukup untuk dilakukan dan dilanjutkan sebagai awalan yang lebih baik dan lebih menyenangkan untuk dikatakan sebagai perkembangan dari Uwing? Setiap progress yang menjadikan Uwing siap untuk diterima oleh masyarakat luas adalah sebuah kabanggan, semua menjadi sebuah cita-cita yang telah menganggap bahwa ini menjadi terobosan, terobosan dalam bidang keuangangan. Ya, terobosan yang diinginkan oleh semua menjadi menjadi berguna bagi kita semua dan semua orang yang akan datang dengan menikmati sebuah kemudahan. Jangan sampai kemudahan ini menjadi awal kemunduran orang-orang yang terlampuai dalam kenyaman yang selalu dirindukan oleh sebelumnya. Adakah sebuah kemandekan adalah sebuah perubahan yang menyongsong matahari dengan warna lain, atau bulan yang tidak pernah ingin membulatkan dirinya lagi sebagai sang emilik dari indahnya malam. Impian bisa saja setinggi mencapai batas awan dan batas pelangi yang enggan melengkung, atau memenuhi cakrawala yang membuat kamu tetap menjadi kesenangan atas warna-warna dari sebuah kehidupan yang ingin kamu ciptakan sendiri dan kamu buat sebagai angan yang tergantung di langit pikiran. Semua itu membuat kamu terus berpikir dan berjalan melangkah tegap tentang sebuah kemauaan yang tidak ingin kamu batasi dari sebuah perjalanan yang menuntun pada akhir, yang selalu disebut sebagai kematian. Kematian menjadi momok katakutan dari sebuah kenikmatan kehidupan yang telah mereka bangun hingga lupa tidur dan istirahat. Semua hanya bertujuan adalah kenikmataan tiada tara dan ambisi untuk ini. Setelahnya sampai di rumah Nirmala dan mengucapkan selamat malam, perpisahan adalah sebuah kepastian. Kepastian dari sebuah pertemuan yang hendak untuk tidak disesali. Semua akan menjadi sebuah peristiwa yang dicatat dalam sebuah kenangan kehidupan. Nirmala pun mengucapkan selamat malam pada malam yang telah menjadi selimut pada ruang istirahatnya. Sebuah dentuman waktu yang lambat dan terasa tidak bergerak, hanya ada sebuah rasa lelah yang terus memeluk untuk dilepaskan melalui empuknya kasur, lembutnya selimut dan kemanjaan bantal. Sesuai dengan rencana bahwa mereka akan menghabiskan waktu untuk di rumah saja mengerjakan job-desk yang telah dibagi, terasa banget rasa malas yang bergelanyut diantara otot dan tulang-tulang, seakan meminta untuk mengabaikan semua job-desk itu. Karena sedang bermalasan, maka nirmala pun membuat drama, hanya untuk mengerjakan job-desknya yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam rasanya tugas itu berat sekali, membutuhkan banyak amunisi. Amunisi pembangkit semangat bekerja. Berbagai macam koleksi makananya di kulkas di simpan dengan rapi. Hanya dibutuhkan saat butuh mood booster seperti saat ini. Setelah dicek, ternyata disana tidak ada yang membuat dia beselera untuk makan, semua manis-manis. Sepertinya dibutuh yang asin dan gurih. Pedas juga sepertinya bagus untuk menambah booster mood. Apa yang sebaiknya dimakan? Diraihnya ponsel, di geser-geser layarnya untuk menunjukan makanan yang bisa membuat moodnya membaik. Di applikasi ini tersedia beragam makanan yang membuat orang ingin memakannya. Ada banyak pilihan, sesuai selera. Appilikasi warna hijau ini memang sangat memanjakan semua manusia. Sangat menyenangkan, saat lagi di rumah saja ada yang mengantarkan makanan sesuai dengan keinginan. Ahaa! Bakso bakar. Menu yang pas. Ada asin dan gurihnya, serta pedasnya yang bikin nampol. Dipesanlah bakso bakar tersebut, dan ditunggu sembari mengerjakan job-desk yakni perencanaan pemasaran. Pemasaran uang digital memang berbeda dengan pemasaran barang lainnya, Tentu saja ini sebuah rencana besar bagaimana mengubah masyarakat dari memiliki uang dalam bentuk cash menjadi cashless. Apalagi sistem keuang sudah lumayan mapan, semua tersentralisasi dengan bank yang ada hampir di seluruh Indonesia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN