Welly hendak mengejarnya tapi Yuni sudah berlari jauh. Dia menghela napas dan langsung antre di depan loket. Lebih dari sepuluh menit kemudian, Welly kembali ke atas dengan segenggam kuitansi. Yuni sedang membereskan barang ibunya, kelihatannya sudah bersiap untuk tinggal di koridor. Sedangkan Dokter Laura di samping terkadang mengkerling ibu dan anak itu, terkadang menatap jam tangan dan nampak sedikit gusar, "Hei, kamu yakin bocah itu bukan kabur?" Dokter Laura menyindirnya, "Yuni, bukan apa-apa, kamu gadis kecil ini tetap terlalu polos, percaya dengan siapa saja. Aku lihat bocah itu bukan orang baik, masih tidak malu mengatakan ingin membayar biaya rawat inap satu tahun!" Dia tertawa dan melanjutkan, "Kamu juga tidak pikirkan, dia itu miskin sekali, mana ada uang unt