“ Ngeles aja Lo. Yasudah jangan banyak cerita, jalan saja!” Ucap Jay sembari memalingkan wajahnya ke jendela sembari menatap kosong pemandangan jalanan. Seolah dia tak ingin orang lain tahu bagaimana ekspresi raut wajahnya saat itu. “ Dari tadi juga sudah jalan, Tuan, bedanya sekarang sudah tau tujuan…” Kanaya menggumam membuat Jay menoleh kearahnya dan mendengus kesal. Ingin rasanya dia menjitak kepala sopirnya yang selalu ada saja jawaban yang di berikan, tapi sepertinya tenaganya telah habis tersisa dan dia memilih diam mengabaikan sopirnya. Kanaya tersenyum lega, sepertinya kali ini sang majikan sedang lelah untuk memakinya. Atau, jangan-jangan majikan, gue, udah tobat buat nganiaya, gue? Hmm, kepedean banget dech Kay! Sudah fokus aja nyetir dan jangan nambah beban majikan lo. Ka