SAMBUTAN HANGAT

202 Kata
"neng ika suda pulang, gimana neng kondisinya?" "alhamdulilah membaik bi, hanya perlu istirahat aja" bibi pun membawa ika ke kamar, lalu menyuruh nya untuk berbaring di tempat tidur, bibi seolah tau kenapa ika sampai masuk rumah sakit. "yang sabar menjalankan rumah tanngga nya ya neng, kalau ada apa apa cerita saja semuanya, bibi siap menjadi temoat curhat neng, bibi sudah menganggap neng anak bibi" ika hanya mengangguk ketika bibi bercerita seperti itu. bibi pun keluar kamar dan menyuruh ika untuk istrihat dan bibi melihat firza yang melamun sendirian di meja makan. bibi kemudian mnghampiri dan menepuk pundak sang juragan, dan langsung menanyakan ingin makan apa. tapi firxa hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia nenolak tawaran dari bibi. "dia menelepon ku bi, setelah sekian lama" bibi yang sedang mencuci piring, membalikan badannya dan melap tanggannya hingga keringn dan menghampiri sang majikan. "siapa yang menelepon?" "dia bi" "heleeeeh awewe gelo, rek naon mau apa dia nelepon, jangan sampe kamu berpaling lagi ama itu cewe anu nyebelin ihhh bibi mah teu resep da, awas we mun teteleponan, ulah sampe neng ika tau, bibi mah sayang ke neng ika, ulah sampe tau, bibi takut nanti ika jadi salah paham dan kecewa" bibi sudah terlanjur sayang dengan ika
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN