9. Binar Kesedihan

1431 Kata

"...." Ridho terdiam. Lalu ia menatap wanita di sampingnya dengan serius, "aku sudah yakin. Cukup dukung keyakinanku. Ayo kita hidup bersama.." Tiba-tiba Ridho menyatukan keningnya dan kening Vivi. Hal tersebut sontak membuat Vivi mematung. Ia tak bisa berkutik. Mata teduh Ridho benar-benar membuatnya membeku saat ini juga. Sepersekian detik, senyum merekah Ridho membuat Vivi tersadar. Ia tak dapat menjauhkan kepalanya karena cekalan tangan Ridho di tengkuknya. Astaga.. "Tapi..bukankah orang yang akan hidup bersama harus saling mencintai?" "Lantas?" "Aku dan kamu tidak saling mencin-" "Ssssttttt.." Jemari Ridho yang satunya langsung memotong perkataan Vivi. "Kita akan saling mencintai. Besok dan seterusnya.." Bak tersihir oleh senyuman tulus Ridho. Vivi hanya mengangguk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN