Widi membuka matanya, sayup-sayup ia mendengar suara takbir Nayla dan Bian yang sedang shalat Subuh. Bibirnya melengkung membentuk senyum melihat Bian sudah rapi dengan seragam sekolahnya. “Bian mau berangkat sekolah?” sapanya dengan suara pelan melihat Bian dan Nayla selesai sahat. Bian dan Nayla menoleh hampir bersamaan, mereka tampak senang melihat Widi sudah bangun. “Mas, sudah bangun?” sapa Nayla mendekat lalu menyalakan lampu. “Sudah, Nay,” sahut Widi menatap Nayla syahdu. “Papi, …” sapa Bian mendekat dan mencium tangan Widi. Widi menatap Bian lembut, “Bian tidur di sini tadi malam?” “Iya, Pi. Berdua sama mama,” sahutnya memijat-mijat tangan Widi pelan. “Papi cepat sembuh, ya, biar kita bisa jalan-jalan,” “Iya, Sayang. Papi sudah sembuh. Papi cuma sedikit pusing saja kemarin,