Part 25

1171 Kata

Diruang rawat inap, Maya sedang duduk termenung mengusap-usap kepala gadis kecilnya. Ia terus berpikir menemukan cara agar Arman tak lagi mempermasalahkan pernikahan Nayla dan Widi. Tapi hingga kepalanya berdenyut, ia tetap tidak menemukan cara itu. Entah sampai kapan dia mampu bertahan jika Arman tetap tidak mau berdamai dengan keadaan ini? “Assalammualaikum,” sapa Widi dan Nayla yang muncul dari balik pintu. “Waalaikum salam,” sahut Maya menoleh. “Bagaimana keadaan Agny, May?” tanya Widi mendekat. “Sudah mendingan, Mas. Mungkin besok sudah boleh pulang.” “Alhamdulillah kalau nbegitu. Ohya, Armann sudah ke sini?” “Belum,” geleng Maya. Wajahnya tampak murung. “Ayah macam apa dia?!” grutu Widi kesal. Maya hanya diam, ia tidak ingin menumpahkan semua rasa sakit di hatinya. Ia tidak m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN