Hari terus belalu, aku belum menjawab pertanyaan mas Widi soal permintaanya untuk membina rumah tangga bersama. Aku tidak ingin terburu-buru mengambil sikap. Tak bisa kupungkiri. aku mulai nyaman bersamanya. Andaikan dia bukan kakak kandung Maya, mungkin aku sudah menerima lamaran itu. Hari ini adalah hari penayangan perdana karya novelku yang di film kan. Aku dan mas Widi turut hadir di acara tayangan perdana yang di gelar di salah satu bioskop di Jakarta. Ada rasa puas di hatiku melihat antusis para penonton. Aku berharap film ini akan meledak di pasaran. "Lihat, sambutan penonton, Nay! Sepertinya mereka puas dengan kerja keras kita." ujar Mas Widi usai acara itu. "Iya, mas. Semoga film ini tayang di seluruh bioskop di Indonesia, dan juga mampu menembus pasar luar." "Semoga sa