Cahaya berjalan memasuki kantor, ia menautkan alis ketika semuanya menatapnya, karena trauma ia pun melihat pakaiannya, dan tak ada yang aneh, namun mengapa semua orang malah melihatnya seperti mengejek. Cahaya menghela napas panjang, lalu berjalan menuju ruangan para staf meski semua mata tertuju padanya, ada yang berbisik dan menyindirnya. Cahaya melihat Dena baru saja datang, dengan cepat Cahaya menghampiri Dena. "Eh Cahaya, ada apa?" tanya Dena melihat Cahaya menghampirinya dan kini sudah berada didepannya. "Maaf, Mbak, eh maksud saya Dena. Apa saya boleh bertanya?" tanya Cahaya. "Jangan formal ahh, panggil Dena saja dan berbicara santai lebih baik," kata Dena. "Maaf, Dena, aku kebiasaan, hehe." "Ya udah. Kamu mau menanyakan apa?" "Kamu tahu apa yang mereka gosipkan tentangku?"