"Gadis, lihat suamimu!" Aku masih bisa mendengar suara Brook dari earphoneku. "Dia kemari." bisik Brook pada Gadis. "Dia memang berjalan kemari, Brook. Mungkin dia ingin bercengkerama denganmu." Mereka terus berbicara. Sementara aku mempercepat langkah agar segera sampai di tempat Brook dan Gadis. "Tidak. Sepertinya Dewa marah. Apa dia mendengar percakapan kita?" "Entah." "Kalau begitu aku harus segera menciummu dan pergi dari sini." Bukannya marah, Gadis justru terkikik geli. Perkataan Brook barusan adalah pelecehan. Saat ini Gadis istri sahku, seharusnya Brook tahu itu! "Lakukan sekarang, Brook!" Brook mendekatkan wajahnya pada Gadis, dua bodyguardku bersiap di dekatnya, wajah mereka sedatar tembok gedung pencakar langit, hanya tinggal menunggu perintahku, maka mereka akan