*** . . Agglona Green House... Sore Hari... Daren keluar dari kamarnya, ia meninggalkan Khesya yang sedang menangis sesegukan akibat perbuatannya. Ia menutup pintu, dan ia menyandarkan punggung lebarnya sejenak di pintu kamarnya. Daren mendongakkan wajah dan meraupnya kasar dengan kedua telapak tangannya. ia sangat menyesali atas apa yang barusan ia lakukan pada istrinya. Daren tak menyangka, kalau ia bisa kelepasan seperti tadi. Bahkan ia sulit percaya, kalau ia bisa bernafsu dengan wanita selain Shalom. Bahkan ini jauh lebih dahsyat dibandingkan saat ia melakukannya dengan Shalom. Ia menghembuskan nafas panjangnya tanda iya sangat frustasi. “Hhaahhhhh” 'Ada apa denganmu, Daren...?' 'Kenapa dengan hatimu...?!' Ia terus membatin frustasi dengan perasaannya saat ini. Enta