***
“Mas, apa tidak bisa lebih cepat?” tanya Jasmine tak sabaran. Sementara Damian, pria paruh baya itu hanya menghela bisa nafas, lalu menjawab kalimat istrinya.
“Bersabarlah, Hun? Aku yakin, Khesya baik-baik saja. Kita tidak bisa terburu-buru, Hun, yang ada kita bukannya sampai ke rumah mereka, justru Khesya lah yang akan menemui kita di rumah sakit” ucap Damian asal.
Kalimatnya sontak membuat sang Istri mendelik ke arahnya lalu wanita paruh baya itu memukul kecil lengan kekarnya.
“Mas! Kau ini!. Aku hanya khawatir Mas. Kau jelas tak memahami, karena kau bukan seorang ibu” ketusnya. Damian kembali menghela nafas. Istrinya ini sungguh sensitif sekali.
“Hun? Kita sama. Aku pun mengkhawatirkannya, jika aku menyetir tidak beraturan, apa kau yakin kita akan bisa sampai kesana dengan sela
