"Isma Nur Hayya. Benar itu nama asli kamu?" Mas Abidzar mengulang pertanyaan karena aku masih diam. Diri ini terlalu syok dengan fakta bahwa putra majikanku ini telah mengetahui siapa namaku yang sebenarnya. Entah dari mana ia mendapatkan foto tersebut, sebab aku merasa tidak pernah bertemu dengannya di masa lalu. "Dari mana Mas mendapatkan foto itu?" tanyaku tak bisa menyembunyikan kegugupan. "Jawab dulu pertanyaan saya." Aku tak bisa berkutik melihat ketegasan dari cara bicaranya. Tidak ada pilihan selain menjawab yang sebenarnya. "Ya. Itu nama asli saya." Mas Abidzar terlihat menghela napas panjang. Ia memperhatikan fotoku dan Mas Hanif di ponselnya. "Saya mengenal pria yang ada di foto ini, Mbak Hayya. Sangat mengenalnya." Lagi, aku dibuat terkejut dengan pengakuan Mas A
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari