Bab 44

1111 Kata

Canggung. Itu kesan pertama yang dirasakan keduanya. Mereka masih berdiri terpaku, saling menatap satu sama lain diiringi dengan getaran rasa pada d**a masing-masing. Keduanya masih belum bisa menjelaskan dan meyakinkan dengan pasti. Rasa itu benar-benar terasa baru dan amat berarti. Saat ini bahkan Pras sendiri masih berdiri membiarkan wanita yang baru saja datang menunggu instruksi. Ia tidak mempersilahkan duduk atau hal yang lain yang bisa memecah kecanggungan. Ayolah, Arini baru saja sampai setelah cukup panik dengan pesan yang diterimanya. Paling tidak, biarkan dia duduk istirahat dengan segelas minuman untuk meringankan dahaga. Pras sendiri masih mencoba mencerna. Ia masih tak percaya jika gadis itu akan datang. Beberapa detik sebelumnya pria itu berdiri untuk memutuskan pulang. Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN