Bab 20

1244 Kata

Pras masih duduk di tempatnya mencoba mencerna kejadian singkat tadi. Santi datang, makan, lalu menolak begitu saja. Membayangkan semua itu membuat Pras tertawa lepas, tapi tawanya hambar. Tentu saja, karena ada rasa perih dalam d**a. Ia menganggukkan kepala mencoba memahami dan menerima. Kemudian beringsut bangun dan segera meninggalkan tempat itu. Namun, baru saja beberapa langkah tiba-tiba pelayan restoran memanggilnya. "Maaf, Pak?" Pras membalikkan tubuhnya untuk menjawab panggilan. "Ya?" "Buket bunga sama kembang apinya?" tanya pelayan tersebut kemudian menanyakan persiapan Pras yang lain. "Ah, … berikan saja pada pasangan lain!" titah Pras kemudian. "Ah, oke!" Ya, tak hanya makanan khusus yang dipesan. Bahkan Pras menyiapkan hal lain sebagai bentuk kejutan. Rencananya sudah ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN