Bab 54

1006 Kata

"Makanannya enak!" Dewi membuka suara, memuji makanan yang dibawa oleh Arini. Ia sengaja membukanya dan dihidangkan kembali. "Kamu yang buat, Rin?" tanyanya kemudian. Arini yang tengah makan tersedak, buru-buru ia teguk air dalam gelas di dekatnya. Tentu saja itu bukan buatannya. "Hehe bukan, Bu. Itu buatan ibu saya," jawab Arini. "Ibumu pasti pintar memasak!" ujar Dewi kembali. Ia bersikap senatural mungkin seolah tak tahu apa-apa. "Iya, betul. Ibu saya sangat pandai memasak tapi sayang gak turun ke saya. Saya malah gak bisa masak, Bu, hehe." Arini berterus-terang sebelum ditanya. Lebih baik mengakui daripada bersikap seolah bisa. "Oh, ya, gak apa-apa. Tiap orang punya keunggulan masing-masing. Kamu gak bisa masak, pasti unggul di hal lain. Betul bukan?" "Bisa dibilang, Bu. Saya suka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN