Red Velvet Cake

1022 Kata
Pagi ini Bella masih terlihat lesu. Dan hal itu membuatnya malas untuk pergi ke tokonya. Ya, Bella yang lulus sebagai cumlaude dikampusnya membuantnya percaya diri untuk mengolah usaha sendiri. Meski pun belum dalam ruang lingkup yang besar. Toko itu ia namai "Bella's Bakery". Karena memang Bella yang cukup menyukai cake juga pandai membuatnya. Melihat putrinya yang terlihat murung membuat Papa tak bisa bekerja dengan tenang. Hingga kini Papa putuskan untuk mengajak Mama membelikan seauatu yang mampu membuat putrinya kembali ceria. "Ma, cake apa sih yang belum ada di menu tokonya Bella?" tanya Papa. "Eum, red velvet cake, Pa. Kenapa?" Mama bertanya balik. "Good. Kita harus cari inspirasi baru untuk Bella Ma. Krena Papa gak sanggup lihat putri kita sedih terus seperti ini," jelas Papa. "Papa, benar. Hati, Mama, juga sakit, Pa." Jawab Mama dengan mata yang berkaca-kaca. Dengan segera Papa menggandeng tangan Mama. "Okkay, lets go." Ajak Papa. Dan Mama mengangguk setuju. Mereka menuju ke sebuah toko kue yang memang sudah cukup terkenal di Bandung dan segera membelikan red velvet cake untuk Bella. Berharap jika nantinya Bella akan mampu melupakan setiap masalahnya dan kembali meluapkan emosi juga sakit hatinya dengan berkarya seperti yang sebelum-sebelumnya. Setelah membelinya mereka pun segera kembali pulang dan memberikan kue itu kepada Bella dengan perasaan yakin juga bahagia. *** Setibanya dirumah, Mama dan Papa segera menuju kamar Bella. Yang kini ternyata tengah membaca sebuah n****+ ditemani secangkir coklat panas juga sebuah lagu yang ia putar diponselnya. "Morning, Bella," sapa Mama dan Papa yang membuat Bella sedikit terkesiap. "Morning. Lho, Papa, Mama. Kenapa Papa belum berangkat kekantor?" tanya Bella seraya tersenyum dan meletakan novelnya. "Ini, Papa, sudah mau berangkat kok, Nak. Oh iya, ini, Papa sama Mama, belikan sesuatu buat kamu," ucap Papa seraya menberikan paperbagnya lepada Bella. Dengan segera Bella menerimanya seraya tersenyum sumringah. "Ini apa, Pa?" "Kamu buka sama Mamamu, saja ya, Nak. Papa, sudah kesiangan. Yasudah Ma, Bell, Papa, jalan dulu ya. Asaalamu'alaikum," salam Papa seraya mengecup kening keduanya dan Mama juga Bella menyalami punggung tangannya takdzim. "Okkay, Pa hat-hati," jawab Mama dan Bella bersamaan. Dan papa hanya mengangguk seraya tersenyum. "Ayo sayang dibuka," suruh Mama dan dengan segera Bella membukanya. "Wow, it's so beautiful cake. Ini kue apa, Ma? Warnanya cantik sekali?" tanya Bella dengan kagumnya. Seraya memandangi setiap sisi dari kuenya. "That's red velvet cake, honey. Sekarang kamu cobain ya. Siapa tahu kamu ingin tambah menu ini ditoko kamu," jawab Mama antusias. Dengan segera Bella memotong kue itu dan mulai mencobanya. "Hmmmm, it's so delicious Ma. Thank you so much," ucap Bella seraya merangkul bahu Mamanya. "Your wellcome honey. Mama senang kalau kamu suka," jawab Mama. Kini Bella mulai memotongkan kue itu untuk Mamanya seraya menyuapinya,"Aaaa.. Ma. Pokoknya Mama juga harus coba," pinta Bella seraya ia membuka mulutnya lebar-lebar dan Mama pun menurutinya. "Hmmm, you right darling. It's so delicious," ucap Mama dengan bahagianya. "Kalau begini kayaknya aku jadi deh Ma mau tambah menu ini ditokoku. Mama mau kan temenin aku buat coba resep baru ini?" ajak Bella. "Yes sure. Mau dong sayang," jawab Mama seraya menggandeng jemari Bella. Dan kini mereka mulai pergi ke dapur dengan penuh semangat. Pertama-tama Bella mulai melakukan pencarian di google mengenai bahan-bahan juga cara-cara membuat red velvet dengan baik dan benar. Setelah menemukamnya pun Bella segera menyiapkannya dibantu oleh Mama yang mulai mencari alat-alatnya. Dan kini dengan lihay Bella mulai mencampurkan setiap bahan yang telah tersedia juga memasukannya kedalam oven. Sedangkan kini Mama hanya memandangi putri tercintanya itu dengan senyuman manisnya. "Okkay, Ma. Sekarang tinggal kita tunggu matangnya saja, ya. Terus platting deh," "iya sayang. Oh iya atasnya gak mau kamu beri toping?" "Eum kayaknya gak usah dulu deh, Ma. Karena aku mau coba yang originalnya aja. Mau tahu tastenya bagus dan pas atau enggak. Tapi yaaa, semoga aja bagus ya, Ma," "Aaaamiiin, bagus kok sayang pastinya. Karena memang, Mama gak pernah rasain kue buatan kamu yang rasanya kurang enak," Mendengar pujian dari sang Mama, membuat Bella merasa bahagia. Hingga kini Bella mulai merangkul bahu Mamanya. "Eummm.. Thank you so much, Maaa," Mama balas rangkulan "Your welcome, honey." Tak lama kemudian ovennya berbunyi yang menandakan jika kuenya telah matang. Dengan segera Bella mengangkat kuenya dan tingkat kematangannya pun sempurna. Warna merah menyala dari red velvet cake buatannya membuat suasana hati Bella semakin membaik juga bagaikan ia temukan harapan dan semangat baru didalam hidupnya yang sebelumnya tak bewarna. Hingga dengan senyuman yang lebar Bella keluarkan kue itu dari oven. "Wow, ini sih cantik sekali ya sayang hasilnya. Sama seperti yang buat," puji Mama. "Hehehe, semoga rasa sama penampilannya sama ya Ma," jawab Bella seraya tersenyum. "Pasti dong Nak," ucap Mama seraya mulai memotong kuenya. Sehingga terlihat permukaan dalamnya yang juga matang sempurna. "Hmmm harum sekaki sayang. Mama coba ya," lanjut Mama dan Bella mengangguk seraya tersenyum. Saat mulai mengunyahnya Mama merasakan sensasi yang berbeda dari red velvet cake yang sebelumnya ia beli. Karena bagi Mama red velvet buatan Bella terasa jauh lebih lembut juga lebih enak rasanya. Sehingga saat menikmatinya Mama menutup mata. "Hmmmm, rasanya amazing sekali Nak. Pokoknya kamu harus coba," ucap Mama dan dengan segera Bella mulai mencobanya. Benar saja, rasa red velvetnya memang terasa lebih lembut juga kaya rasa yang membuat lidah serasa dimanja. Hal itu membuat Bella merasa lebih bersemangat juga bahagia. "Hmmm iya ya Ma enak juga. Kalau cake ini aku masukan ke list penjualan gimana Ma?" "Ya boleh dong, sayang, boleh sekali. Dan Mama rasa pasti nantinya red velvet buatan kamu ini akan menjadi sebuah menu favorit di toko sayang," jawab Mama dengan yakin. "Aaaamiiiin. Okkay deh, Ma. Mama, mau kan ikut aku ke toko. Biar kutambahin menunya hari ini," ajak Bella dengan bersemangat. "Okkay, sayang, ayo. Yasudah kita siap-suap dulu yok," jawab MaMa seraya merangkul bahu Bella. Dan Bella pun mengangguk setuju. Sebelum bersiap, Bella kembali mengambil Diarynya dan kembali menuliskan quotesnya disana. Bandung, 2021 Cintailah kekuranganmu, hargailah setiap keterbatasan yang ada didalam hidupmu. Karena dari kedua hal itu, kau akan mampu menciptakan hal yang luar biasa dari rasa syukur yang tiada tara. Setelahnya, kembali senyuman manis itu terukir dibibir mungilnya. Dan ia segera bersiap untuk segera menemui sang Mama. *** To be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN