Hingga menjelang pagi, Aldo tetap terjaga demi Andrea. Karena adik iparnya itu beberapa kali mengigau sambil menangis dalam tidurnya. Matanya tidak lepas dari wajah cantiknya yang masih terlelap damai. Meskipun bukan miliknya, tapi Aldo tidak akan bohong dengan rasa sayangnya. Tidak peduli pada siapa Andrea mencintai, tapi dia akan menjaganya. Tangannya terulur untuk menyentuh pipinya. Pipi yang semalam basah dengan air mata meskipun dalam lelapnya. Isakan lirih yang terdengar dari bibir mungilnya tanpa sadar. Sungguh, hal tersebut sangat menyakitinya. Dia diambil dari keluarganya dengan cara yang menyakitkan. Dia kehilangan kasih sayang orangtua dan kakaknya demi sebuah pernikahan yang harus dilakukan. Tangisnya malam itu bahkan Aldo masih mengingatnya, tapi kini dia melihatnya lagi