"Nggak sayang. Kok ngambek gitu sih? Iya, ntar Papi traktir Cindy deh. Mau apa? Papi bukannya nggak mau ambil rapor Cindy, biasa kan Mami yang ambil.."Ayura samar-samar mendengar obrolan berasal dari ruangan Jonattan. Itu suara Jonattan. Sepertinya ia sedang bersama anaknya Cindy. Ayura meletakkan tasnya. Ia masih ragu apa harus masuk melapor pada Jonattan bahwa ia sudah datang atau tidak. "Ayura sudah datang. Udah lama?" Hanu tiba-tiba sudah berdiri tak jauh dari meja Ayura. "Siang, Mas. Iya, baru aja, kok." Ayura tersenyum. "Gimana rapor anak kamu?" "Alhamdulillah, nilainya bagus." Hanu manggut-manggut. "Mas," "Iya?" "Pak Presdir lagi ada tamu, ya? Saya perlu lapor nggak ke dalam?" "Iya, ada anaknya. Masuk aja kalau kamu mau lapor. Tapi lagi nggak ada kerjaan penting