14.Akhir cerita Cinta

3072 Kata
Bila cinta tak lagi untukku Bila hati tak lagi padaku Mengapa harus dia yang merebut dirimu.... Bila aku tak baik untukmu Dan bila dia bahagia dirimu Aku kan pergi Mesti hati tak akan rela... (Menyesal,Reza Herlambang)     Aku menatap kosong ke arah hiruk pikuk ruang tunggu bandara.Pikiranku melayang terbang pada kejadian kemarin lusa. Harusnya aku tau,jahatnya efek minuman,harusnya aku tau Rara tak mungkin datang malam itu,toh dia ada di luar kota.Harusnya...harusnya...Kebodohan yang selalu aku lakukan lagi. Toh setelah itu,aku hanya mengantar Sashi pulang.Sashi membisu sepanjang jalan menuju rumahnya.Dia memilih bolos kerja dan aku juga.Kalo aku kan memang memutuskan Resign.Dari tadi siang pun aku tak lagi pergi ke kantorku.Dan di sinilah aku sekarang.Menjemput Rara pulang Lambaian tangan Rara dari terminal kedatangan menyadarkan aku dari lamunanku "Hai!"sapanya begitu memdekat ke arahku sambil menarik koper kecilnya Aku tersenyum dan dia berhambur memelukku.Aku sambut pelukan hangatnya "Kangen elo Ga...."desisnya pelan dalam pelukanku "Gue juga!"jawabku Dia tersenyum melepas pelukan kami "Mau pulang kemana?"tanyaku tanya mengambil alih kopernya dan dia santai merangkul lenganku "Hm....elo besok masih ga mau masuk kantor ?"tanyanya Aku mengangguk sambil menyusuri bandara ke tempat parkir "Ya...malas Ra,kan udah resign,tinggal kasih surat pengunduran diri doang"jelasku "Kalo gitu gue balik ke apartemen elo aja,besok mestinya gue masih ada di Padang.Demi elo yang suntuk nih gue balik"ledeknya sambil masuk mobil. Aku tertawa setelah memasukkan koper ke jok belakang,aku menyusulnya masuk mobil Sepanjang jalan menuju apartemenku dia terus berceloteh soal kota Padang yang menurutnya menyenangkan.Aku hanya sesekali menanggapi. "Elo kayanya suntuk akut ya?"tanyanya setelah sekian lama bicara. Aku tersenyum "Macet gini Ra.Gue udah ga terlalu suntuk kan elo udah pulang"sanggahku Dia meraih tanganku yang memegang perseling mobil lalu menciumnya "Tar kita cari cara biar elo ga suntuk ya!"katanya setelah mencium tanganku Aku mengangguk dan mengacak rambutnya "Bobo aja kalo ngantuk,macet Ra..elo ga cape?"perintahku Dia menggeleng "Gue mau temenin elo,setel radio ya!"pintanya riang Aku mengangguk.Kami menikmati siaran Radio di tengah kemacetan,tertawa sesekali saat mendengar celoteh riang penyiar yang memang kocak dan ikutan nyanyi saat lagunya kami hafal.Macet jadi bukan masalah lagi.Jam 9 malam kami tiba di apartemenku Rara menolak makan dan aku juga tidak nafsu makan "Elo ga laper?"tanyaku masuk kamarku karena Rara malah pamit mandi "Ga...tadi pas nunggu pesawat,gue makan dulu,kelaperan bis meeting terakhir langsung check out juga"jelasnya sambil masuk kamar mandi. Aku memilih beranjak ke kasur dan tidur tengkurap menunggunya mandi.Suntuk lagi kan,abis macet macetan. Aku sampai tertidur juga kalo Rara tidak menggangguku          "Malah ninggal tidur...pulang deh gue"keluhnya menindihku setelah aku berbalik untuk telentang "Ngantuk..."sanggahku serak Rara tertawa "Ga cari obat buat ilangin suntuk?"godanya menciumi leherku Aku tertawa pelan "Ga mood...bobo aja lo!,bisa besok lagi.Elo juga cape...ga tega gue kalo mau gempur elo"tolakku halus Rara tertawa "Manisnya....makasih loh untuk manisnya kamu..."ledeknya "Kamu?"tanyaku "Kan elo lagi bersikap manis"sanggahnya Aku tertawa "Ayo ah...bobo...besok baru tempur"kataku membalik posisi tubub Rara lalu menarik selimut Rara beringsut menyusup memelukku "Kangen banget Ga..."desisnya "Ya....gue juga...udah bobo...elo mah...kalo di suruh bantah trus..."keluhnya dengan mata terpejam Dia tertawa pelan "Love you Ga..."desis Rara lalu mengusup di dadaku Aku mengeratkan pelukanku sebagai jawaban. Tak banyak yang kami lakukan keesokan harinya.Kami hanya bergumul di kasur dan tidak bercinta.Sorenya aku antar Rara pulang ke rumahnya.Rara juga santai menerima penolakan halusku. Yang bikin aku pusing justru telepon dari kantorku.Rekan kerjaku menelpon, kalo pak Hardy atasanku menyuruh aku datang ke kantor.Aku menurut toh untuk mengantarkan surat pengunduruan diriku.Aku datang ke kantorku dan si sambut OB yang menyuruhku datang ke ruangan pak Dave Di sinilah aku sekrang,di ruangan pak Dave yang sekarang sedang membaca surat pengunduran diriku "Saya akan tanda tangan surat pengundaran dirimu Sagara tapi dengan satu syarat"suara pak Dave sambil melipat surat di tangannya Aku menatap ke arah pak Hardy yang sekarang tersenyum mengejek ke arahku dan dia duduk di sebelahku.Aku lalu beralih menatap pak Dave.Dia balik menatapku dengan penuh arti.Aku menghela nafas pelan.Aku mau tau juga apa yang di perbuat pak Dave "Syarat apa pak?"tanyaku pelan "Kamu harus selesaikan perkerjaanmu dalam proyek terakhir kita meeting,saya tau itu gambar rancangan Hardy,tapi dia minta tolong kamu buatkan untuk gambar detail untuk tukang bekerja.Gambar rancangan Hardy itu memang tander Ga"jelas Pak Dave sambil manatap Hardy yang senyam senyum jumawa lalu beralih ke arahku sambil mengedipkan mata. Aku faham kode darinya. "Berapa lama saya mesti bertahan di sini pak,toh saya harus mulai cari pekerjaan baru"tanyaku Pak Dave bersandar santai di bangku kerjanya "Well,saya rasa ,sampai kamu berhasil selesaikan gambar kerja itu.Detailnya biar Hardy yang urus,toh itu gambar rancangannyakan?,begitukan Hardy?"tanya pak Dave beruntun "Ya pak Dave,saya rasa cukup seperti itu!"jawabnya "Gimana Sagara?"tanya pak Dave padaku Aku tersenyum sambil mengangguk "Baik pak!,saya akan kerjakan,dan saya tidak mau di jeda dengan project gambar dari project lain"pintaku "Okey...nanti setiap gambar yang kamu buat setor sama saya.Biar saya bantu ngecek"pinta pak Dave "Loh kenapa bukan saya?"protes pak Hardy "Kamu pasti sibuk urus yang lain Hardy!"sanggah pak Dave Dan aku tersenyum ,pak Hardy yang justru kelihatan lesu.Rasakan!!!,dia akan kelabakan. "So....saya rasa cukup.Bisa tinggalkan saya dengan Sagara?"pinta pak Dave Pak Hardy bangkit menurut "Saya permisi pak!"pamitnya Aku dan pak Dave mengawasinya sampai dia lenyap di balik pintu ruangan pak Dave "Jadi apa rencana bapak?"tanyaku Pak Dave terbahak lalu bangkit dan mempersilahkan aku duduk di sofa ruangannya.Aku menurut duduk di sofa. "Maaf Ga...itu saya lakukan agar kamu dapat surat recomendasi bagus dari perusahan ini.Saya sudah ga lama lagi juga akan pensiun,malah sudah dari 5 tahun lalu saya pensiun dini,balik ke Bandung untuk menemani putri saya,dan karena proyek yang dulu hasil rancangan saya mangkrak dan oleh pemerintah baru suruh di lanjutkan,jadilah setahun lalu saya di paksa ngantor lagi untuk selesaikan pekerjaan saya"jelasnya santai menawarkan rokok Aku menolak dan dia juga tak jadi merokok "Lalu putri bapak?"tanyaku "Ada di Jakarta lagi setelah lulus kuliah,kami tinggal bersama juga istri saya.Putri saya cuma satu Ga,saya mesti memastikan dia baik baik saja"jelasnya lagi "Dan cantik!"komenku Dia tertawa "Sayang keras kepala"keluhnya Aku tersenyum "Intinya dari omongan bapak?"tanyaku Pak Dave menghela nafas "Putri saya mencintai seorang lelaki dari sewaktu mereka SMA.Pacarnya pamit kuliah di amerika dan putri saya sabar menunggu sampai hampir 9 tahun ini!" "Lama amat,kuliah apa?"jedaku "Arsitek sampai S2,sekarang sudah ampir tiga tahun di di jakarta setelah dia 6 tahun di Amrik" "Lalu mereka bertemu lagi?" "Belum Ga,lelaki yang di cintai anak saya ini belum sekalipun menemui putri saya"keluhnya menghela nafas Aku terdiam "Lalu putri bapak tau soal pacarnya yang sudah di Jakarta?" "Belum,saya tau karena laporan ayah si lelaki ini.Putri saya terlalu sibuk mengurus perusahan yang dia baru rintis" "Dan bapak mau saya melamar pekerjaan di sana sambil berusaha menggoda putri bapak?"godaku Pak Dave terbahak "Andai semudah itu Sagara.Kan saya bilang,putri saya kerasa kepala sekali dan perusahaan putri saya perusahaan design interior.Sampai sekarang dia setia,banyak lelaki baik datang ke saya untuk melamar,tapi saya tolak.Ayah pacarnya memohon untuk saya bersabar,si lelaki ini sedang membangun usahanya agar semakin mapan dan berani menikahi putri saya" "Saya boleh tau siapa yang jadi pacar putri bapak?"tanyaku penasaran juga kaya gimana pacar putri pak Dave yang cantik banget itu "Gerenino Dean Sumarin!"cetusnya Dan aku terbelak "Ya...anak lelaki pemilik Sumarin Group,kamu ngertikan kenapa saya khawatir.Nino itu ganteng,kaya dan dari keluarga yang bukan main main.Saya bukan senang Ga,putri saya di sukai keluarga kaya.Saya takut dia hanya di permainkan.Nino lama di Amerika.Bisa aja di Amerika dia berkelakuan b******n dan itu akan menyakiti putri saya walaupun Prasetya Sumarin terus menerus bilang,Nino hanya mau sama putri saya.Saya ga mau ambil resiko mempertarukan kebahagian putri saya"katanya pelan dan terdengar putus asa Aku tersenyum.Lelaki yang pantas juga untuk putri bapak yang cantik dan aku yakin pintar. "Saya bisa bantu bapak apa?"tanyaku "Tolong kamu melamar pekerjaan di perusahan Nino" "Sumarin Group?" "Bukan,dia buka perusahaan sendiri.General World,perusahaan yang dia dedikasikan untuk putri saya" "Melted...."desisku Pak Dave tertawa pelan "Tetap belum bisa meyakinkan saya Ga.GW memang mengalami perkembangan pesat setelah menang tender perusahaan otomotif melawan Sumarin Grub,dan tender mega apartemen Singapure melawan Syahreza Gruop.Saya rasa Nino akan keteteran dan butuh arsitek untuk membantunya.Kamu akan dapat keuntungan banyak dengan berkarier di perusahaan Nino.Prasetya Sumarin bilang,Nino termasuk arsitek idealis.Dia akan memberikan kamu kesempatan berkembang jadi kamu banyak belajar"kata pak Dave sambil menatapku "Lalu bapak dapat apa kalo saya akhirnya bisa ngembangkan karier saya di General world?" "Laporanmu gimana sepak terjang Nino,apa bisa?"tanyanya Aku tertawa "Kalo aku bilang ga bisa?"godaku Dia tertawa "Ayolah Ga..permintaan saya bukan permintaan sulit,anggap ini bukan permintaan bosmu tapi permintaan seorang ayah yang khawatir akan kebahagian putrinya"rengeknya Aku tertawa "Saya bersedia pak,tenang aja!,saya akan melamar ke GW"jawabku Dia berbinar "Kalo gitu tunggu apa lagi,siapkan front folio rancanganmu,kamu dan Nino safaham ,saya yakin kamu di terima"katanya terdengar tidak sabar dan bangkit dari duduknya Aku tertawa melihat semangatnya "Siap pak Bos"kataku Dia malah merangkulku "Maksih Ga untuk kesediaanmu.Panggil saya om ya,jangan bapak biar kamu terbiasa.Sebentar lagi kita bukan bos dan anak buah"pintanya sambil melepaskan pelukan kami Aku tertawa "Siap lagi pak,dan saya permisi!"pamitku Dia mengangguk melepasku. "Ga tolong jangan bawa nama saya saat kamu melamar!"pintanya saat aku buka pintu ruangannya Aku tertawa "Misi rahasia om!,mana mungkin saya bocorkan siapa yang memberi tugas.Om tenang saja!"ledekku "Ya...om....baru benar"jawabnya. Aku tersenyum berlalu dari ruangannya Setelah hari itu aku menyibukan diri dengan sisa pekerjaanku di kantor.Pak Dave banyak membantuku.Aku mengabaikan protes pak Hardy yang ngamuk karena aku menyerahkan setoran gambarku pada pak Dave "Kamu ga bisa seperti ini Ga!"bentaknya Aku diam saja saat dia menghampiriku di ruanganku "Kamu ga bisa buat saya kesusahan!"bentaknya lagi Aku menghela nafas pelan "Bagian mana?,saat bapak memgklaim gambar rancangan saya sebagai milik bapak,harusnya bapak sudah persiapkan diri.Bapak harusnya pelajari detailnya.Kenapa protes sama saya!"bantahku santai Dia lantas mencengkram kemejaku "Kamu bicara apa sama pak Dave?"tanyanya setengah menggeram "Ga ada...pak Dave tau apa yang mesti dia lakukan,kenapa bapak ga tanya oak Dave!"sanggahku lagi santai Dia melotot menatapku lalu menghempaskan kasar tubuhku.Aku tertawa pelan "Bapak terlalu menganggap remeh ancaman saya.Terima nasib aja pak,saya sih santai,setelah ini saya tinggal melamar pekerjaan di tempat baru"ejekku Dia menatapku marah "Saya ga akan mengeluarkan surat referensi"ancamnya Aku tertawa "Surat referensi saya sudah si HRD dan di tanda tangani pak Dave!"ledekku Dia terbelak lagi lalu berlalu pergi setelah mendorong tubuhku dan menendang pintu ruanganku.Untung sudah jam pulang kantor jadi kelakuan tidak pantasnya tidak di lihat karyawan lain. Aku semakin tenggelam dalam pekerjaan,kalo di kantor aku mengerjakan tugas gambar untuk perusahaan,di apartemen aku mengerjakan surat lamaranku untuk General World.Aku kumpulkan gambar gambar yang pernah aku kerjakan dan aku lampirkan lokasi tempat bangunana itu di bangun. Aku mengabaikan semua telepon dari Sashi dan Rara.Sampai Sashi datang dan menegurku agar aku istrirahat pas weekend juga dan tak datang lagi setelah itu.Rara sih lebih santai karena aku masih menjawab teleponnya sesekali dan akhirnya dia datang juga setelah aku melewatkan dua weekend tanpanya.Aku memilih tidur di apartemenku. "Bangun b******n!!!"serunya mengganggu tidurku "Ngantuk Ra..."tolakku balik badan lagi untuk tidur "Ngatuk setelah elo make love marathon!"bentaknya menarik selimut yang menutupi tubuhku yang topless Aku tertawa dengan mata terpejam "SAGARA!!BANGUN GA!!"bentaknya "Ngantuk Ra...sana pulang!"godaku mengusirnya masih dengan posisi tidurku yang tengkurap Dia tertawa mengejek "Yakin lo nyuruh gue pulang?"tanyanya "Hm....."jwabku menggodanya Terdengar dengusan kesalnya lalu menendang kakiku yang terjuntai ke lantai.Aku terbahak melihat dia beranjak berniat keluar kamar "Ngambek di gedein!"ledekku setelah mengejarnya dan menangkap pinggangnya "Awas ga!,gue mau pulang!"katanya berontak. Tentu saja aku ga kasih.Aku tarik dia ke ranjang.Dia tertawa juga saat aku menindihnya. "Bau ih...mandi!"keluhnya saat aku menciumi dadanya dengan hidungku "Biasanya elo ciumin gue walau gue bau iler"sanggahku lalu memeluknya dan merebahkan kepalaku di atas dadanya Dia tertawa lalu membalik keadaan kami.Dia menindih tubuhku          "Coba cium yang bau iler!"godanya lalu kami berciuman "Make love yuk Ra...enak pagi pagi"ajakku setelah ciuman kami terlepas Dia cemberut lalu berguling telentang di sebelahku "Ngapa?"tanyaku menoleh menatapnya "Kemarin sih nolak,gue lagi datang bulan!"keluhnya Aku terbahak "Emang enak,ga hamil dong lo!"ledekku Dia menendang kakiku kesal "Ngarep aja gue bunting,ga cukup apa gue yatim piatu,pelakor masih perlu juga gue MBA"keluhnya Aku tertawa lagi "Trus mau ngapain kita sekarang?"tanyaku "Ceritalah,dua minggu elo.cuekin gue.Sibuk ma Sashi ya?"tanyanya cemberut "Gue kerja Ra...bos gue minta gue selesaikan kerjaan gue sebelum gue berenti!"jelasku Dia beringsut tidur menyamping dan menarik bantal untuk menyanggah kepalanya "Trus?"tanyanya antusias "Ya dikit lagi rapi,paling dua mingguan rapi Ra..Abis itu gue berenti dan ngelamar di General World"jelasku "Gue baru dengar!"komennya "Perusahaan anak pemilik Sumarin Group,recomendasi big boss gue,yang sekalian mau gue jadi mata mata di perusahaan itu"jelasku lagi "Gue tau anak Sumarin,ganteng banget....." Aku tertawa "Percuma ga mau ma elo,maunya sama Queensha Khalasnikov anak bos gue"ledekku Rara terbelak "Jangan bilang bos yang punya Simple One?" "Elo tau?"tanyaku Rara tersenyum lalu tiduran telentang lagi "Kenapa nasib dia bagus banget ya Ga...?"gunyamnya "Siapa?" "Queensha...udah tuhan kasih dia muka cantik,lahir di keluarga kaya sampe bisa buat perusahaan sendiri,di mauin calon sultan...julid boleh ga sih?"keluh Rara. Aku tertawa "Hei!,mana Rara gue yang ga suka ngeluh?"ledekku Dia tertawa "Manusiawi kali kalo sesekali gue ngerasa iri.Tapi tenang aja,ngirinya ga akan berniat nikung dia dengan ngejar ngejar bos GW"balas Rara meledek "Kata ga mau sama elo.Salah lo kalo elo pikir hidup Queen enak.Ampir 9 tahun Ra,dia di tinggal sama anak Sumarin,bertahan cinta tanpa pernah tau apa Nino masih mau sama dia.Itu kenapa bokapnya nyuruh gue masuk situ buat tau apa Nino masih benaran mau sama anaknya.Mau lo kaya Queensha yang mesti merana dalam ketidakpastian bertahun tahun?"tanyaku Bukan jawab dia malah menyusup memeluk tubuh telentangku. "Ga deh...gue mau hidup gue aja.Walaupun gue juga deg deg an juga,sampai kapan gue di kasih kesempatan buat nyintain elo"katanya Aku beringsut meloloskan lenganku di belakang tengkuknya dan memeluk kepalanya agar aku bisa mencium pucuk kepalanya. "Elo sih bukan bunting jadi gue kawinin!"godaku Dia memukul dadaku. "Sakit jiwa!"keluhnya Kami lalu terdiam "Mandi ya gue!,abis itu kita keluar,kencan apa kemana kek!"ajakku Dia diam "Apa elo mau gue kaya oppa korea,yang nemenin elo sakit perut datang bulan sambil bawa kiranti atau bikinin segelas coklat panas?"godaku Dia terbahak "Mandi aja kalo gitu!"perintahnya "Okey..."jawabku bangkit Dia memgangguk lalu melepasku untuk mandi.Setelah aku rapi kami pergi ke mall untuk makan dan nonton.Setelah itu pulang ke apartemenku. Aku hampir lupa soal Sashi.Dia juga ga terlalu instens menghubungiku.Tak datang datang juga ke apartemenku.Waktuku habis dengan Rara. Aku happy,Rara juga happy.Kami berdua bisa berjam jam nonton film friend di apartemenku sambil terbahak bahak atau tegang tegangan nonton serial Criminal Mind. Kalo aku mesti kerja,Rara santai nonton drakor Korea sendirian.Rara memang hampir setiap hari menginap di tempatku.Kami bercinta sesekali,kadang tertidur bertumpuk di sofa sampai pagi.Menyenangkan kalo bareng Rara sih. Sampai akhirnya aku benar benar selesai dengan pekerjaanku.Aku menyambutnya dengan riang dan memgundang Rara ke apartemenku. "Akhirnya setelah kerja marathon ampir sebulan lebih!"cetusku senang Rara tertawa "Congrats Ga!"katanya memelukku Aku balas memeluknya "Ga ada hadiah?"godaku melepaskan pelukannya "Maunya apa?"tanyanya dengan cengar cengir Aku pura pura berpikir sebentar lalu dia memekik saat aku bopong ke kamar "Turunin Ga!"rengeknya "Ga!,sebelum kasih gue hadiah!"tolakku lalu melemparnya ke kasur. Dia cekikikan sambil mengawasiku yang melucuti pakaianku "Ready miss...Raline syah???"godaku "I'm yours sir....."jawabnya Dan kami bercinta lagi Menyenangkan bukan??? Esok paginya Rara bangun lebih dulu dan sarapan sudah siap begitu aku bangun "Baiknya....tau aja kelaperan setelah semalam melewatkan makan malam"ledekku Rara tertawa "Makan!,atau elo kena maag!"perintahnya Aku menurut lalu makan sambil sesekali meledeknya yang trus menerus kesal karena aku ledek sampai bel apartemen mengganggu kami. "Biar gue yang buka!"katanya bangkit dengan riang Aku mengangguk dan kemudian terdiam saat Rara kembali dengan Sashi          "Hai...Ga!"sapanya "Hai..."desisku "Mau sarapan Sas?"tanya Rara duduk lagi dengan santai menemaniku "Hm...ga...makasih...eng...gue sebenarnya ga lama Ra..Bisa kita ngobrol bentar Ga!"pintanya Aku diam lalu menatap Rara yang santai makan "Sekrang?"tanyaku Sashi mengangguk "Sama Rara juga deh!"pintanya Rara menatapku "Gue?"tanyanya menoleh lagi pada Sashi "Ya...kalo elo ga keberatan"pintanya Rara diam lalu menghela nafas dab bangkit "Ayo deh...dimana?"tanyanya pada Sashi "Ruang tamu aja deh!"kata Sashi Rara mengekor dan menyuruhku ikut dari gerakan matanya.Aku bangkit juga dengan enggan Rara duduk di sofa single sedangkan Sashi duduk di sofa panjang.Aku sendiri memilih tempat di sofa single di hadapan Rara. "Ada apa Sas?"tanya Rara karena Sashi diam saja Sashi menghela nafas pelan "Eng...aku hamil!"desisnya pelan dan membuatku terbelak ke arahnya yang langsung menunduk. Cuma Rara yang kelihatan tenang.Bahkan dia pindah duduk di sebelah Sashi dan meremas tangannya "Anak Saga?"tanya Rara lembut Sashi diam dan bikin aku emosi jiwa "Jawab Sas!"bentakku Rara terbelak ke arahku dan aku mendengus kesal "Ya...udah 3 minggu...maaf...kali ini aku ga berusaha mencegah"desisnya masih menunduk "Astaga...."desisku menjambak rambut memghindari tatapan tajam Rara Kami lalu terdiam "Aku ga minta apa pun Ga"kata Sashi pelan Aku dan Rara kompak terdiam.Hanya gerakan tangan Rara yang terus mengusap punggung Sashi yang menangis pelan "Trus buat apa?,kamu kasih tau hal ini?,astaga Sas...."desisku frustasi "Aku hanya mau kamu tau,kalo aku hamil.Maaf aku keras kepala dan ga berusaha nyegah.Jujur aku sudah putus asa dengan apa yang aku jalanin sama kamu.Ini bullshit Ga.Kita harus terikat dengan omong kosong pertunangan.Aku udah pikirin beberapa waktu ini.Dan aku nyerah.Biar aku bawa sebagian dari dirimu setelah aku ga pernah bisa memiliki dirimu secara utuh!"kata Sashi lagi Aku masih diam "Elo mau apa kalo ga minta tanggung jawab Saga?"tanya Rara "Ga ada,gue lanjutin kehamilan gue,jadi single mom lebih menyenangkan di banding gue mesti terikat lagi dengan Saga tanpa perasaan Ra.Makasih elo udah mau bersusah payah!"kata Sashi menjawab pertanyaan Rara Rara terdiam kali ini "Udah selesai apa yang mau aku sampaikan Ga,aku pamit!"kata Sashi bangkit Rara ikutan bangkit.Hanya aku yang tetap diam duduk di tempatku "Tolong kasih Sagara Ra!"kata Sashi melepas cincin pertunangan kami ke tangan Rara lalu beranjak pergi keluar          "Kejar Sashi Ga!!"jerit Rara melihat aku diam aja "Buat apa?,toh dia nyerah.Kan elo dengar sendiri dia ga nuntun apa pun.Elo ga usah takut dia coba bunuh diri lagi,dia bilang kan mau gedein anak di perut dia"tolakku Rara menggeram dan menarik tanganku bangkit setelah menaruh cincin yang Sashi berikan di meja "Kejar ga!"perintahnya keras "GA RA!"tolakku bersikeras Plak!,tamparannya melayang mengenai pipiku.Aku terbelak menatapnya dan dia tersengal "Bukan waktunya elo baper samaa perasaan elo!,elo yang nidurin dia kan?,b******n!"keluh Rara dengan wajah galak "Gue ga sengaja!,Sashi tau,dia datang di saat gue kangen elo,bukan salah gue"sanggahku Plak!,dia malah menamparku lgi "Elo!"bentakku kesal mencengkram kedua lengannya "Elo ga mikir perasaan gue?"tanyanya menatapku lekat Seketika cengkramanku melemah tapi bukan berarti aku lepaskan "Gila lo!,kita tempur semalaman dan paginya ada cewe lain datang bilang hamil anak elo"keluh Rara dengan suara serak Aku menunduk menghindari tatapannya. "Mau juga gue yang ngamuk!,bukan elo!,gue yang harusnya marah sama elo!,bukan elo marah sama Sashi!"kata Rara sambil menunjuk dadaku dengan kukunya Aku diam dan perlahan terduduk.          Kami terdiam "Ini jawaban dari tuhan Ga,jawaban dari tuhan untuk memutuskan elo sama gue"kata Rara lirih Aku masih diam dan menunduk dalam "Ternyata ga mesti menunggu lama buat kita akhirin kegilaan ini kan?"katanya lagi sambil tertawa terpaksa "Gue ga mau pisah sama elo Ra"tolakku "Elo ga punya pilihan hukuman Ga.Gue juga bakal jalanin hukuman ini.Dari awal gue salah.Elo salah.Sashi juga salah.Tapi calon anak itu ga salah.Terlepas elo ga minat bikinnya"katanya masih sempat meledek Aku mengadah menatapnya yang sekrang tersenyum tapi airmata yang lolos dari kedua matanya tak mampu menyembunyikan kecewa yang mungkin dia rasakan padaku. "Maaf...."desisku tak punya pilihan Dia tersenyum lalu bangkit "Gue balik ya"pamitnya "Ga Ra...jangan please"rengekku Dia menggeleng "Elo mesti mikir elo mesti gimana,jangan nyesel di kemudian hari.Gue tau elo ga punya pilihan lagi.Nikahin Sashi!"pintanya Aku menggeleng "Kalo gitu elo juga bakal kehilangan gue"jawabnya Aku mendengus kesal "Gue nikahin Sashi juga gue kehilangan elo!"sanggahku "Kita masih bisa berteman!"sanggahnya Aku tertawa mengejek "Teman tidur?"ledekku "Elo pikir gue mau tidur lagi sama elo setelah elo nikah sama Sashi?" "Bukan ga mungkin,jadi mending gue ga nikahin Sashi,gue bakal tanggung jawab penuh sama anak gue tanpa perlu gue nikahin Sashi"sanggahku Rara tersenyum "Ternyata elo ga kenal gue,gue balik ya!"pamitnya lagi beranjak ke kamar Aku mengikutinya yang mengambil tasnya "Elo bakal gimana ga ada gue Ra"cegahku mencekal tangannya "Melanjutkan hidup,kayanya akan lebih gampang seandainya elo udah nikah"jwabnya sambil mencium pipiku Aku mematung lalu mengejarnya lagi "Ra elo ga bisa begitu sama gue!"jeritku saat dia hampir membuka pintu Dia berbalik "Harusnya elo tau gue.Elo kenal gimana keras kepalanya gue saat memutuskan sesuatu.Entah kesakitan entah sesuatu yang gue perjuangkan.Gue bertahan dengan cinta gue buat elo walaupun tanpa kepastian.Gue bertahan sakit saat gue tau sesekali elo mesti sama Sashi.Gue tahan Ga.Apa setelah gue sanggup menikmati rasa sakit yang pelan nyiksa gue,elo masih bisa mikir gue ga akan tahan sama kesakitan besar yang akan gue terima sekaligus?"tanya nya menatapku "Kesakitan besar sekaligus?"gunyamku Dia tersenyum "Kesakitan besar saat gue harus menyaksikan pernikahan elo sama Sashi!"ungkapnya pelan Dan sukses membuatku mematung di tempat dan memgabaikan kepergiannya yang lenyap di balik pintu "Oh....God......"desisku frustasi Hiks...hiks...boleh nangis ga sih??? Lalu bagaimana Sagara memutuskan masa depan dirinya,Sashi,Rara dan calon bayinya??? Ikutin terus ya...aku melipir dulu...mau cari handuk.Tissu ku habis mana ga bisa ke alfa... malas aku mesti cuci tangan cuma untuk masuk alfamart atau indomart. See you next part Kiss and love ❤❤❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN