Part 32 Menantikan Pewaris

1000 Kata

Lengkungan dibibir itu merekah, kepalanya memutar kearah belakang dan kembali tersenyum. Tak puas hanya dengan senyuman, laki-laki itu kemudian berlari kecil. "Terima kasih sayang, terima kasih Bi." Bia tersenyum merona, mengusap rambut suaminya. Nunu memeluk erat pinggang Bia. Masa depan yang berhasil ia wujudkan, sekarang bukan sekedar ekspektasi. Lima bulan yang lalu, Nunu berhasil dan memenangkan persaingan itu. Setelah kemenangan itu tak lama ia langsung datang kerumah orangrtua Bia dan melamar gadis itu untuk ia jadikan istrinya. Dan tentu kedatangannya diterima dengan tangan terbuka, bahkan orangtua dan keluarga Bia tidak banyak bertanya dan langsung merestui hubungan mereka. Dua minggu kemudian, mereka melangsungkan acara, tidak besar hanya akad, resepsi kecil serta temu keluarga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN