Chapter 8 Zahra berjalan mengikuti Doni tanpa bersuara seperti biasa. “Kalau Ibu mau menanyakan sesuatu, tanyakan saja,” ucap Doni pada Zahra. Doni heran, bosnya sangat tampan dan kaya raya, tapi kenapa bisa-bisanya menyukai wanita aneh seperti Zahra. Padahal menurut dia di luaran sana pasti banyak para wanita yang akan dengan senang hati mau menjadi pendamping si bos nya. “Tidak.” “Ibu tidak penasaran, kenapa saya memanggil Ibu tadi?” “Sama sekali tidak.” Doni menepuk jidatnya sendiri. Memanglah wanita satu ini luar biasa acuhnya. “Silakan tunggu di dalam sebentar, Bu.” Doni mempersilahkan Zahra memasuki ruangan besar. Zahra hanya mengangguk dan memasuki ruangan tersebut. Dia berdiri menatap keluar jendela gedung yang terbentang lebar. Pintu ruangan terbuka, Zahra melirik sekil