Chapter 6 Zahra memasuki rumahnya setelah menyerahkan kantong belanjaan pada sang empunya, Cristian. Dia berjalan sambil menangkup pipinya dengan kedua telapak tangan. Masih terngiang ucapan tetangga julidnya beberapa saat lalu. Cristian yang mengikuti Zahra sampai di depan pintu rumahnya, meraih kantong belanjaan yang di pegang Zahra. Tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan. Cristian memegang tangan wanita di hadapannya dengan lembut. “Jari-jari tangan kamu bagus ya, Ra, tapi sayang, ada yang kurang di sini.” Cristian mengusap punggung jari Zahra. Zahra hanya diam, melihat dan mendengarkan apa yang Cristian perbuat dan ucapkan. “Apa kamu tahu, apa yang kurang di jarimu?” tanya Cristian. “Apa?” Zahra memperhatikan kesepuluh jari tangannya, Kurangnya apa? Kan jari-jari tangannya hal