BAB 24. Tidak Pernah Akur

1070 Kata

Entah kenapa Anggara ingin langsung kembali mendapat kabar dari gadis itu, padahal dia tadi sudah memastikan Kaluna selamat sampai masuk ke rumah. Anggara sendiri bingung, apakah ini perasaan khawatir atau rindu. Apalagi setelah ditunggu bermenit-menit lamanya, jangankan dibalas, pesan itu belum juga dibaca oleh Kaluna. Beberapa kali Anggara ingin menelepon gadis itu, tapi kembali urung. Dia takut kalau-kalau mengganggu, sebab waktu sudah larut malam. “Huffttt!” Anggara meletakkan handphonenya di atas meja nakas. Lalu dia beranjak ke kamar mandi. Sejak tadi memang Anggara belum membersihkan diri, dia juga masih memakai pakaian kerja. Pesan dari Anggara memang belum dibuka oleh Kaluna, sebab gadis itu telah tertidur setelah mandi. Tidak sempat membuka handphonenya lagi. Kaluna sudah ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN