"Se-selamat pagi Pak." Seperti biasa, Elina datang terlebih dahulu sebelum Arjuna. Ketika Arjuna datang, maka Elina akan berdiri lalu menyapa Arjuna dengan ramah, tak lupa untuk memberikan Arjuna senyum sopan. "Selamat pagi juga." Jika Elina terlihat gugup, maka lain halnya dengan Arjuna yang terlihat jauh lebih santai dan rilexs. Tapi raut wajah Arjuna terlihat datar tanpa ekspresi apapun, hal itu tentu saja membuat rasa gugup Elina semakin parah. Setelah menyapa Rafa, Elina memilih menunduk, tak berani menatap Arjuna yang menatapnya tajam. Jika tatapan Arjuna di andaikan sebagai sebuah pisau, Elina yakin tatapan tersebut sudah menusuknya, memberinya luka. Sekarang apa lagi salahnya? Kenapa tatapan Arjuna sangat menyeramkan? Apa Arjuna marah padanya karena kejadian semalam? Ada begitu