Drtt ... Drtt ... Drtt ... Tidur nyenyak Elina terganggu saat mendengar ponselnya di ranjang tertua bergetar, pertanda ada panggilan masuk. Tak pelak, Elina membuka matanya, lalu mendekati nakas, meraih ponselnya yang terus bergetar. Elina baru saja menerima panggilan dari orang yang baru saja meneleponnya, tetapi koneksi sudah berakhir. Namun tak lama kemudian ada pesan masuk. Awalnya mata Elina masih menyipit, belum terbuka sepenuhnya, tapi saat melihat siapa yang baru saja mengiriminya pesan, tiba-tiba matanya melebar sempurna. Dengan cepat, Elina membuka pesan itu, membaca isinya dengan cermat. Alis Elina berkerut sesaat setelah dia selesai membaca pesan yang baru saja dikirim Tyas padanya. "Siapa itu, saudara?" Elina melirik Jihan yang kini sudah bangun. "Dari Bu