Elina masih menangis dalam dekapan Arjuna, bahkan jas Arjuna kenakan basah karena derasnya air mata Elina. Arjuna melerai pelukannya, lalu merangkum wajah Elina dengan kedua tangannya, kembali menyeka air mata yang terus menjatuhi pipi Elina. "Sudah Sayang, janga terus menangis nanti matanya bengkak." Elina mencoba menghentikan laju air matanya dan menghentikan isak tangisnya. Arjuna meraih beberapa lembar tisu untuk menyeka air mata yang membasahi wajah Elina, melakukannya dengan penuh kelembutan. "Senang?" Entah Arjuna bodoh atau pura-pura bodoh sampai harus bertanya apa Elina senang atau tidak dengan apa yang baru saja terjadi. Padahal Arjuna seharusnya tahu kalau Elina sangat senang dengan lamaran tidak resmi yang Arjuna lakukan. "Tt-terima kasih Mas," lirih Elina terbata d