Tidak sanggup.

1567 Kata

  "Elina."   Elina tidak menyahut apalagi menoleh, ia masih menatap lurus ke depan karena kini ia sedang melamun. Entah apa yang sedang Ibu satu anak tersebut pikirkan.   "Elina." Panggilan kedua kembali terdengar, kali ini di barengi dengan tepukan ringan di bahu kanannya.   Elina terlonjak, ia lantas menoleh dan mendapati Tyas yang kini malah terkekeh. Tyas merasa gemas ketika melihat mimik wajah Elina yang menurutnya sangat lucu sekaligus menggemaskan.   "Apa yang sedang kamu pikirkan, Elina?" Tyas menghentikan kekehannya, menggantinya dengan sebuah senyuman manis.   "Tidak ada Bu!" Bantah tegas Elina dengan fokus mata yang kini tertuju pada makanannya yang sejak tadi sama sekali belum ia sentuh. Sejak beberapa menit yang lalu, jam makan siang sudah tiba. Elina memutuskan untuk m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN