kerjasama keripik.

1691 Kata

Malam itu, setelah makan malam, mereka duduk di ruang tengah. Melati mengeluarkan keripik yang di belinya sore tadi pada anak di pinggir jalan. “Camilan bang." Tawarnya pada Randi sembari meletakkan keripik di atas meja. “Wah tau aja. Tiap habis makan paling enak kalo ngemil." Juwita yang menjawab. Randi mencebik saat melihat tingkah Juwita. “makanan aja paling gercep." Ia membuka satu bungkus keripik dan mencicipinya. “Sewot aja." Balas Juwita lagi. Ia menatap sinis pada sang Abang. “Emm keripiknya enak Mel. Kamu beli dimana?” Tanya Randi. “Tadi ada anak kecil berdua adek kakak jualan waktu aku mau pulang. Dan aku mampir deh beli." Melati memberitahukan. Tiba-tiba melintas sebuah ide. “Bang kalo Cafe abang jualin keripik ginian kira-kira laku nggak ya?”. “Emm. Ide bagus tu."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN