Malam hari sebelum Dave sadar. “Sekarang kamu cerita sama aku apa yang terjadi sebenarnya!” Juwita bertanya dengan mimik serius ketika mereka sudah duduk di ranjang kamarnya. Ia menghadapkan tubuhnya ke arah Melati sembari duduk dengan memangku bantal. Melati menarik nafas dalam lalu dihembuskannya perlahan. Jika teringat lagi akan hal itu, kesedihannya akan kembali datang. Sebenarnya, saat ini ia masih sangat memikirkan keadaan Dave. Bahkan, luka di tubuhnya tak terasa sakit karena terlalu memikirkan bagaimana keadaan Dave. “Sore itu, aku meminta izin dari ayah Dave kalo aku mau ajak Dave jalan-jalan di taman dekat rumah. Tidak ada firasat atau prasangka apapun sebelum kami pergi ke sana. Setelah Dave bermain odong-odong dia menolak untuk kembali menaiki sepedanya. Dan malah meminta