Intan kebas, merasa syok dengan apa yang baru saja ia lakukan. Ia seorang dokter, tapi baru saja ia justru mengakhiri nyawa seseorang dengan keji. Intan merasa tak layak disebut sebagai dokter lagi setelah apa yang ia lakukan beberapa saat lalu. “Aku salah,” ucap Intan refleks dan terdengar mengambang akibat penyesalannya. “Ini yang Karlina mau. Karlina ingin membuatmu merasa sangat bersalah hingga akhirnya kamu memilih untuk meninggalkanku,” balas Arden sambil tetap memeluk Intan. “Kamu tidak bersalah, apa yang kamu lakukan sudah benar. Karlina sengaja mengirim mereka, dia kembali menjebakku dan berusaha melukaimu. Namun aku pastikan, aku tidak akan kecolongan lagi.” Tangis Intan pecah. Wajahnya bersemayam di undak kiri Arden. “Sampai kapan kita harus begini?” “Aku mohon jangan pernah