“Sebuah pernikahan tidak menjamin kebahagiaan seseorang bila fondasi pernikahan tersebut tidak kuat.”
****
Duduk di sebelah Pandu dan hanya berdua dengan pria yang ia ketahu sangat mencintainya tersebut membuat Intan merasa tak enak hati. Apalagi Pandu tahu, sampai detik ini Intan dan Arden masih terlibat dalam sambungan telepon. Seposesif itu memang Arden meski tahu ada Pandu yang mengawal Intan secara langsung.
Sudah nyaris satu jam, tapi baik Intan maupun Pandu masih kompak diam. Keduanya larut dengan pemikiran masing-masing selain rasa canggung yang juga telanjur menjadi jarak kebersamaan mereka.
“Mas Pandu, ... Mas Pandu gugup?” Intan memulai pembicaraan sambil melirik canggung Pandu.
Kali ini Pandu tidak sampai memakai kacamata hitam maupun topi, selain gaya Pandu yang terbil
