Black Rose - 22

1420 Kata

Author POV * Irawan Nugraha, atau pria berkepala empat yang kerap disapa Awan itu tengah mengeram marah di ruang kerjanya. Ia bahkan tak tanggung-tanggung, empat semua anak buah yang telah mengecewakannya. Tak sampai di situ, ia tadi juga sempat memarahi keempatnya habis-habisan. "Maaf, Pak, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Edwin Romi sudah mengirimkan semua bukti itu ke polisi," ujar Geri, salah seorang tangan kanannya. "Bodoh! Lenyapkan bukti itu secepatnya! Retas atau kalau perlu habisi orang yang kini memegang bukti itu!" teriak Awan kelabakan. "Sudah saya coba, tapi gagal. Sepertinya Edwin Romi benar-benar melindungi bukti itu dengan sekuat tenaga. Saya sudah membayar tim IT terbaik yang saya kenal, tapi tetap saja dia gagal meretasnya, Pak. Kami juga sudah berusaha men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN