"Sam." Lirih Bening. Bening melihat Samudera yang matanya masih terpejam. Dia tidak menyangka jika laki-laki itu tidak tidur. Ada penyesalan yang Bening rasakan. Semestinya ia tidak datang ke kamar ini. Seharusnya besok saja ia datang menengok keadaan Samudera. Pelan, mata Samudera mulai terbuka dan padangan mata mereka bertemu. Tangan Samudera menyelipkan helaian rambut Bening ke belakang telinga. Ia lalu membawa Bening kedalam pelukannya. Hangat. Itu yang dirasakan Bening. Sudah lama ia tidak merasakan pelukan Samudera yang nyatanya ia rindukan dan selalu membuatnya nyaman. "Sebentar aja. Aku mau peluk kamu, " Ucap Samudera yang kembali memejamkan mata. Tak ada keinginan Bening untuk mengakhiri kenyamanan ini. Ia membiarkan mantan suaminya itu memeluknya. Cukup lama mereka be