Ketukan didepan kamar membuat gerakan tangan Samudera yang mengikat tali dasi berhenti sesaat. "Masuk, " Ucapnya. Tak berselang lama muncul sosok Santi, mamanya. Wanita paruh baya itu berjalan masuk kedalam kamar putranya. "Ada apa, ma? " Tanya Samudera yang kembali fokus mengikat tali dasinya. "Kamu mau berangkat kerja? " "Iya." Dari pantulan cermin rias Samudera bisa menangkap jika ibunya ingin menyampaikan sesuatu. "Mama mau bicara sama kamu sebentar. " Tebakan Samudera tidak salah. "Bicara saja, ma. Aku dengerin. " Wanita paruh baya itu duduk di tepi ranjang putranya. "Kalau kamu ada waktu... Tolong kamu temuin anaknya ibu Yunita, " Kata mama to the point. "Ma-" Samudera menoleh ke belakang memberikan tanda tidak persetujuan. "Mama tau kamu bakal nolak tapi mama