AKU DAN MANTAN KEKASIH ADIKKU PART 2

3167 Kata
Kenapa Teh? Sakit yah? tanya Herland dengan wajah penasaran. Nggak kenapa-kenapa kok Land. Teteh cuma pengen liat Herland telanjang juga pintaku kepada Herland tanpa ada perasaan malu lagi. Herland terlihat salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah dikuasai hawa nafsu, dengan tidak sabar aku membantu Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia telanjang. Aku semakin terangsang melihat tubuh telanjang Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah mengapa, kalau dulu membayangkan bentuk p***s saja rasanya jijik, tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir. Wah p***s kamu udah tegang banget Land! kataku. Abisnya Teteh bikin Herland napsu banget sih! jawab Herland. Te-teteh mau se-sepongin k****l Herland nggak? lanjutnya dengan nada gugup. Iiiiih Taunya Herland bandel juga yah kataku dengan nada manja. Karena sudah sangat terangsang, tanpa basa-basi lagi aku mulai mengocok, menjilat lalu mengulum batang kemaluan Herland dengan semangat. Bau penisnya yang cukup menyengat tidak aku perdulikan lagi karena aku sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sluuurp Sluurp Sluuuurp terdengar suara hisapanku pada p***s Herland yang benar-benar terasa nikmat sekali di mulutku. Teeeh!! Aaaaaaaaah Enaaakk bangeeet!! Akhirnya kesampaian juga Herland ngerasain disepong sama Teteh katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya. Mendengar kata-kata Herland barusan, aku semakin bernafsu menghisap penisnya. Terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah lebih keras. Kulihat ekspresinya meringis dan merem-melek sewaktu penisnya kumain-mainkan di dalam mulutku. Kujilati memutar kepala k*********a sehingga kini penisnya semakin keras dan membengkak. Eeehhmmmm Nikmat banget p***s kamu Land Enak nggak diisepin Teteh? tanyaku sambil memuji rasa penisnya. Aaaaahh Ooooohh. Eeennakk banget Teh! Teteh udah pengalaman yah? ceracau Herland menikmati hisapanku. Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di lantai, lalu aku diterkamnya dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja dengan meremas-remas kedua buah dadaku. Aaaahh Mmmmmmh.. Uuuuuuh.. E-enak Laaand desahku menikmati permainan Herland pada payudaraku. Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat. Uuwh Nikmaaaat bangeett Aaah! desahanku semakin kencang. Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi menghisap putingku. Kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik celana pendek beserta celana dalamku lalu melemparkannya ke sofa. Mata Herland seperti mau keluar melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Vagina Teteh bagus nggak bentuknya Land..? tanyaku kepada Herland. Bagus banget Teh!! Herland suka banget sama bentuk m***k Teteh yang masih rapet jawab Herland lancar. Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku semakin berdesir ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku. Ssssshhhh aku agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku. Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan pra-orgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha mulusku. Eemmhh Enaaaakk aku terus mendesah sehingga semakin membangkitkan nafsu Herland. Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang berasal dari vaginaku. Dia jilati cairanku di jarinya itu tanpa rasa jijik. Kemudian dia masukkan lagi tangannya ke vaginaku, kali ini dia juga mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya. Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati kedua pahaku yang mulus dan merangsang, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak seperti mau pipis. Aaaaahh Herlaaannnd!! Uuuuuhh Eeeenaaaak Teruuuus Aaaaaahhh! jeritku menikmati jilatan Herland. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Bagian itu dijilatinya dengan ujung lidahnya sehingga aku pun tidak bisa menahan eranganku. Sambil terus menjilat, Herland juga mengelusi bongkahan p****t dan paha mulusku yang mempercepat naiknya libidoku. Aaaahhh Terus Land Nikmaaaat bangeeeet aku mendesah kencang yang membuat Herland semakin bernafsu. Aku terus mendesah sambil gemetaran. Lidah Herland terus menjilati selangkanganku. Herland menggigit pelan klitorisku dan mulutnya melakukan gerakan mengisap. Sekarang vaginaku sudah terasa semakin basah. Mungkin karena vaginaku mengeluarkan aroma yang enak dan cairan yang manis sehingga membuat Herland sangat menikmatinya. Sluuurp Sluuurp Cairan memeeek Teteh guriih bangeeet! Mmmmmh Sluuurrrpp katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah sangat basah. Karena sangat menikmati jilatan Herland, aku meremas rambutnya lalu kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tidak ingin terlepas. Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku. Namun yang paling nikmat adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku. Butir-butir keringat mulai mengalir deras pada sekujur tubuhku. Aaaaaaahh!! Teteh suka banget dijilatin sama Herland! Enaaaak bangeeeet! aku terus mengerang. Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari v****a ke seluruh tubuhku. Land Kayaknya Te-Teteh udah mau keluaaaar nih kataku kepada Herland yang semakin bernafsu saja menjilati vaginaku. Aaaaaaaaaahh Teeteeehhh keluaaar Laannndd.!! aku menjerit panjang merasakan nikmat yang amat sangat pada seluruh tubuhku. Aku merasakan cairan kewanitaanku tumpah semua. Tampaknya aku mencapai o*****e yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku. Ehhhmmm Enaak Teh!! Sluuuurrpp Sluuurrpp Gurih banget rasanya! ceracau Herland dari bawah sana. Dengan rakusnya Herland menyeruput cairan bening yang masih hangat itu. Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih 3 menit. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. Haaaaah Haaaaah He-herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteeeh dengan nafas masih terengah-engah aku memuji permainan Herland barusan. Enak yah Teh memeknya diisepin Herland kayak tadi? tanya Herland. Pertanyaan Herland kali ini hanya aku jawab dengan anggukan pelan. Tak disangka Herland yang mengaku baru pertama kali melakukan hal seperti tadi telah mampu membuat aku mencapai o*****e. Sekarang giliran Teteh bikin Herland keluar yah pintanya karena merasa belum terpuaskan olehku. Emangnya Herland mau diapain lagi sama Teteh? tanyaku yang sebenarnya masih lemas karena baru saja mencapai o*****e. Sepongin k****l Herland lagi dong! Abisnya sepongan Teteh tadi bikin Herland ketagihan sih! jawab Herland. Lalu Herland mengambil posisi duduk di sofa sambil kembali memamerkan p***s miliknya yang sekarang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih p***s itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat lalu pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan nafsu birahi Herland. Aaaaaaah Teteeeeh!! E-enaaak bangeeeet Herland mendesah kencang. Setelah puas mengocok-ngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan p***s itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya. Sluurpp Sluuuurp Mmmmmh.. desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya. Aaaaahhh teruuus Teh! Teteeeeh!! Aaaaahh Herland terus mendesah sambil meremas-remas rambutku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok p***s miliknya. Kusedot dengan kuat p***s hitam itu. Kubuat pemiliknya mendesah-desah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku. Enak nggak Land? Hmmmmm tanyaku sambil mengangkat kepala dari p***s Herland dan menatapnya dengan senyum manisku. Enaaak bangeeeet Teeeh kata Herland yang tampak semakin menikmati hisapanku. Aku melanjutkan hisapanku yang membuat Herland mulai mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku. Enak banget deh rasa p***s kamu Land kataku sambil terus menghisap p***s Herland. Aku memasukkan mulutku lebih dalam lagi sampai kepala penisnya menyentuh langit-langit tenggorokanku. Setelah beberapa lama kuhisap, benda itu mulai berdenyut-denyut. Aku semakin gencar memaju-mundurkan kepalaku mengemut benda itu. Herland semakin merintih keenakan dibuatnya, tanpa disadarinya pinggulnya juga bergerak maju-mundur di mulutku. Cerita Lainnya: Cerita s*x Maaf Kan Aku Suami Ku Tersayang Ooooooh Terus Teehh Herland udah mauuu keluaaaar!! Herland mendesah semakin kuat. Karena Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya dengan tangan kananku. Aku semakin bersemangat memainkan p***s miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya. Aaaaaaaaahh Herland keluaaaarrr Teeeh..!! Herland berteriak kencang. Croooot Croooot tidak lama kemudian penisnya menyemburkan cairan putih pekat, kental dan berbau khas yang jumlahnya banyak sekali sehingga membasahi bagian wajah, p******a hingga hampir seluruh perutku. Eeehhmmm Sluuurp Sluuurp dengan sigap aku menjilat dan mengulum s****a Herland yang masih menempel di penisnya seperti sedang menikmati es krim. Kemudian aku meneruskan untuk mengusap serta menjilati semua cairan s****a Herland yang berceceran pada wajah dan tubuhku lalu kutelan hingga tak tersisa. Lalu aku kembali menghisap p***s Herland supaya sisa s****a yang masih menempel dapat kubersihkan. Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya, kemudian benda itu terlihat mulai menyusut perlahan-lahan. Nikmat banget s****a kamu Land bisikku mesra seraya menjilat sisa-sisa spermanya yang masih menempel pada bibirku. Obat awet muda ya Teh? kata Herland bercanda. Iya dong! Makanya Teteh tetep awet muda kan? aku ikut membalas candanya. Walaupun sudah sempat mencapai o*****e, namun ternyata birahiku belum juga padam. Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya. Land Ayo sekarang masukin p***s Herland ke v****a Teteh! Udah nggak tahan nih perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu. Tanpa pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Semula Herland merasa canggung, namun seiring dengan nafsu birahi yang mulai bangkit kembali, perlahan-lahan ia membelit dan mendekap tubuhku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku. Uuuuuhh Emmhhh! desisku saat p***s yang sudah dalam keadaan keras lagi itu membelah bibir kemaluanku. Aaaauw Pelan-pelan dong Land Aaaaakh desahku sedikit kesakitan. Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena p***s Herland termasuk besar ukurannya. Aaahh Enaaak Land desahku yang semakin merasakan nikmat. Herland tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya. Aaaahh Nikmaat bangeett Laaand. teriakku. Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mulai mengalir di pahaku. Aku tidak memikirkan lagi bahwa status Herland adalah mantan pacar adikku sendiri. Sudah kepalang tanggung pikirku, yang pasti saat ini aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga o*****e dengan Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur. Bleeeep Bleeep Bleeeep! dapat terdengar cukup kencang suara penisnya yang sedang keluar masuk di vaginaku. Tubuhku menggelepar di bawah pompaan batang p***s Herland. Tangan mungilku berusaha menahan gerakan pinggul Herland, namun itu semua tidak dapat menghentikan terjangan batang penisnya. Akhirnya aku hanya menggantung kedua kakiku ke pinggang Herland. Aaaakh Aaaakh Nikmaaat bangeeet Laaaand! aku terus merintih nikmat. Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh p***s Herland yang sangat tegang itu. Oooooh Herlaaaaaand!! aku berteriak menikmati sodokan penisnya pada vaginaku. Semakin keras aku merintih dan mendesah, semakin kuat pula Herland menyodokkan batang penisnya. Tubuh mungilku terguncang hebat di bawah tindihan tubuh Herland, keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Selagi bersetubuh, lidah kami berdua saling berpagutan. Tangan Herland meremas-remas buah pantatku dan mengusapi badanku yang basah kuyup oleh butiran keringat yang membanjir. Heer laand U-udaaah Mauu Keluaaar niiih Teeh Mauu dii luaaar Apaaa di daleeem? tanya Herland tanpa mengurangi irama sodokannya. Terseraaahhhh! Di daleeem juga Eeengh Eengh Ng-nggak apa-apaaa jawabku sambil berusaha untuk mencapai o*****e kembali. Aaaaaaaaarrrrhhhh!! Herland akhirnya mengerang kencang ketika spermanya menyembur bagitu banyak di dalam rongga rahimku. Badan Herland melengkung ke atas sambil wajahnya menunjukkan kepuasan yang luar biasa hingga akhirnya melemas dan jatuh di pelukanku. Selama beberapa saat Herland membiarkan tubuhnya tetap menindih tubuh mulusku tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku. Mungkin dia ingin merasakan kenikmatan dari mantan calon kakak iparnya ini lebih lama lagi. Aku juga dapat melihat senyum penuh kepuasan menghiasi wajahnya. Setelah 10 menit kami terdiam di dalam posisi ini, Herland kemudian mencabut penisnya lalu terduduk lemas menyender ke sofa. Akhirnya aku pun ikut bangkit dari posisi tidur kemudian membaringkan kepalaku di d**a Herland yang cukup berisi. Teh Sebenernya udah dari dulu Herland pengen banget n*****t sama Teteh katanya membuka percakapan. Maksud kamu Land? Kamu udah sering ngebayangin gituan sama Teteh waktu masih pacaran sama Dewi ya? tanyaku dengan nada curiga. I-iyaa Abisnya Herland udah kagum dari pertama kali kenal sama Teteh Herland ngeliat Teteh tuh dewasa Beda banget sama Dewi yang masih kayak anak kecil Mana Teteh suka pake celana pendek pas lagi di rumah Bikin Herland jadi sering mikir yang nggak-nggak deh Herland menjelaskan dengan panjang lebar. Tentu saja penjelasan dari Herland tadi membuatku tersenyum geli. Maafin Herland ya Teh kalau kurang ajar Biar gimana juga kan Teteh itu kakaknya Dewi kata Herland. Nggak apa-apa kok Land Lagipula selama ini Teteh juga suka ngeliatin Herland walaupun nggak punya pikiran senakal kamu Hihihi” aku berusaha bercanda supaya Herland tidak terlalu merasa bersalah. Kami berdua akhirnya tertawa lalu kembali tenggelam pada percakapan yang akrab seperti sebelumnya. Sambil terus mengobrol tanganku meraih p***s Herland yang sudah melemas. Aku mengelusnya perlahan-lahan hingga membuat penisnya kembali tegak berdiri. Aaaaaah Laaaand Aaaaaahhhh aku tidak kuasa menahan desahan demi desahan ketika tanpa basa-basi lagi Herland mulai meraba-raba tubuhku. Tanganku terus meremas dan mengocok p***s Herland sementara dia memainkan tangannya dengan lihai di payudaraku. Eeeeemmm Laaand? aku memanggil namanya di tengah desahan lembutku. Iyaaa Teh? jawab Herland. Teteeeh pengeeen Gituaaan lagiii Mau nggak? pintaku lebih dulu karena sudah tidak tahan lagi. Jelas mau dong Teh! Tapi Eeeehhmm Ta-tapi sekarang gantian Teteh yang di atas yah Soalnya Herland masih capek nih kata Herland ragu-ragu karena takut permintaannya aku tolak. Hu-uh! Dasar ABG! umpatku dalam hati namun tetap mengangguk tanda setuju. Aku yang sudah tidak sabar lalu mendorong tubuh Herland hingga terlentang. Kemudian aku naik ke atas tubuhnya yang terlihat pasrah, lalu melebarkan kaki tepat di atas penisnya yang sudah dalam keadaan sangat tegang itu. Dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang p***s Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku. Bless!! begitu p***s Herland tertanam sempurna di dalam liang senggamaku. Tanganku bertumpu pada d**a Herland, lalu tubuhku mulai bergerak naik turun secara perlahan. Aku mempergunakan seluruh kekuatan otot-otot panggulku saat berputar dan bergoyang. Di saat naik, otot-otot bagian dalam kewanitaanku mencengram dan menarik batang kemaluan Herland ke atas. Lalu pinggulku berputar lambat. Saat itulah Herland merasakan penisnya di peras-peras. Kemudian aku melepaskan kuncian vaginanya sambil menyentak turun dengan cepat. Teeehhh Aaaaaaaaaahhhh!! Herland mendesah nikmat. Tangan Herland mengusap-ngusap pinggangku. Aku mengibaskan rambutku yang basah oleh keringat ke arah belakang kemudian melanjutkan menaik turunkan vaginaku dalam gerakan–gerakan yang erotis. Ooooooh Herlaaaand!! aku menjerit keenakan. Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku. Herland menusuk batang penisnya ke atas saat belahan vaginaku merosot turun pada batang penisnya. Tubuhku tersentak-sentak turun naik di atas batang p***s Herland. Aku terus menggoyang pinggulku dengan lebih liar lagi seperti sedang mengayak batang p***s Herland. Cleppp Bleppppp Bleppppp Clepppphhhh terdengar suara berdecakan saat aku semakin aktif menaik turunkan vaginaku. Saat vaginaku bergoyang ke kiri, Herland memutar batang penisnya ke arah kanan, sedangkan saat vaginaku bergoyang ke kanan, Herland memutar batang penisnya ke arah sebaliknya. Tangan Herland turut menambahkan kenikmatan dengan mengelusi payudaraku bagian bawah sebelum meremas-remas lembut kedua payudaraku sambil terus menyodokkan batang penisnya ke atas hingga amblas sedalam-dalamnya ke dalam jepitan liang vaginaku. Herland menggelepar tak berdaya di bawah kendaliku. Tubuh Herland melengkung saat puncak kenikmatan secara dahsyat menyengat k*********a. Ouuh m***k Teteh eeenaaak bangeeeeet! k****l Herland kayak dipijeeet desahnya. Uhhh Uuuh p***s Herlaaand Juga nikmaat! aku juga memuji keperkasaan penisnya. Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan s****a Herland maupun lendir yang meleleh dari vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang. Aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah sekitar setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat. Teeeh Herland bentar lagi keluar nih! erangnya panjang sambil meringis. Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang o*****e yang menerpaku demikian dahsyat. Aaaaaah Teteeeh juga udah mau keluar Land!! Kita keluar sama-sama Land!! aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai o*****e. Oooohh Teeteeehhh Aaaaaahh!! Herland berteriak panjang. Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat. Kemudian kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya o*****e pada saat yang hampir bersamaan. Creettt Creettt Cretttttt aku dapat merasakan s****a Herland menyembur deras di dalam vaginaku. Sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai o*****e untuk yang kedua kalinya. Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk erat-erat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritan-jeritan kami. Kemudian Herland mencabut penisnya vaginaku hingga akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat. Aaaaahh Herlaaand Kamu hebaaat banget Land! pujiku sembari mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini. Teteh juga hebaaat Herland baru pernah ngerasain nikmat kayak gini jawab Herland sambil mengecup keningku dengan mesra kemudian membelai-belai lembut rambutku layaknya sepasang kekasih. Land, kalo Herland mau kayak tadi lagi tinggal SMS Teteh ya kataku. Pasti dong Teh! jawab Herland yakin. Tapi hati-hati jangan sampe rahasia kita berdua ketahuan orang lain apalagi Dewi pintaku pada Herland. Sip deh pokoknya Teh!! Herland janji jawabnya menyanggupi permintaanku. Setelah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari s****a, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman mesra saja, karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benar-benar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah hampir seharian penuh bermain dengan Herland. Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar medan pertempuran dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan. Setelah selesai, kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya. Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat melalui DVD ataupun internet saja. Di dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya p***s Herland. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya pasti adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland. Dia berharap kami dapat melakukannya lagi di lain waktu. Begitu juga dengan aku yang ingin menikmati p***s Herland lebih sering lagi. Yang mau mendukung penulis untuk meneruskan karyanya bisa mengunjungi website berikut agar semangat terus membuat ceritanya : https://saweria.co/Novelsatu
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN