Bab.47 Pilihan Terakhir Dirga

1841 Kata

Mereka saling lempar pandang, sedang Dirga memilih diam mendengarkan. Ini kesempatan dia untuk tahu apa sebenarnya yang membuat Bian begitu membencinya sejak dulu. Pertanyaan yang sekian lama terus bercokol di kepala Dirga, dan belum juga dia temukan jawabnya. “Kamu sakit, Yan! Itu bukan alasan yang lantas membenarkan kamu merampas kebahagiaan masa kecilnya, dengan alasan mendidik untuk kebaikannya. Bahkan setelah Dirga menikah dan pergi menjauh dari hidup kalian, kamu masih dengan sifat kerasmu ke Keyra,” ujar Abimanyu menggeleng. “Dirga pergi, tapi dengan membawa jiwa anakku. Key ada bersamaku, tapi tidak dengan hatinya,” sahutnya tanpa bisa menyembunyikan raut kecewanya. Dirga speechless. Ternyata seperti itulah hidup Key selama ini. Ibarat boneka, punya raga tanpa nyawa. Mati rasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN