Bab.40 Mati Kutu

1623 Kata

Apes bagi Danu Herland karena kedatangan Harun Malik semakin membuat keadaannya terpojok. Dia sama sekali tidak menduga kalau Herman Wijaya bisa kenal dengan atasannya itu, bahkan berteman dekat. Seperti orang bodoh, dia berdiri plonga-plongo tidak tahu harus berbuat apa. “Kamu tidak melihat pintu disitu, ya? Apa menunggu ditendang dulu?!” usir Bian kasar setelah melihat mereka masih bengong disana. Semua mata tertuju ke Danu Herland hingga pria tua itu salah tingkah. Bagaimana dia mau pergi begitu saja, sedang Danu tahu begitu keluar dari pintu rumah ini berarti dia juga akan kehilangan semua. Karir politiknya hancur, nama baiknya tidak tertolong. Belum lagi kalau nanti mereka akan bersekongkol membalasnya, tamat sudah nasibnya. “Ayo buruan pulang, Kek! Lelet banget sih!” teriak Alea y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN