Saat keluar dari pintu kamarnya, Darius menyadari kalau Morin masih belum kembali seperti semula. Sekali lihat saja dia sudah tahu, gadis itu sekarang sedang duduk tegak di meja makan sambil mengolesi roti dengan selai. “Selamat pagi Om Darius” sapa Morin dengan senyum sopan. “Pagi” jawab Darius. “Maaf karena pagi ini terburu buru dan Morin tidak sempat membuatkan sarapan” kata Morin dengan tatapan meminta maaf yang semakin membuat Darius jengah. Semalaman dia memikirkan apa yang membuat keponakannya berubah seperti ini? Rasanya dia tidak tenang saat memikirkan kalau pagi ini keponakannya masih belum kembali, dan sekarang itulah yang terjadi! “Morin” panggilnya. “Iya om” Morin menoleh saat omnya memanggilnya. “Katakan apa yang kamu inginkan dan kembalilah seperti biasa” kata Darius.