13. Bryan Alexander Barack

1004 Kata

Putri memekik histeris kala dua laki-laki itu tak juga berhenti adu tinju. Meski sudah babak belur, tapi Bryan tetap berusaha membalas setiap pukulan yang Gama layangkan. Beberapa orang mulai berdatangan dan segera melerai, Gama menatap sengit laki-laki di depannya, begitu juga sebaliknya. Seorang dosen menarik Gama menjauh dan keluar dari ruangan itu, sementara Bryan digiring beberapa staf meninggalkan ruangan itu, tak ada yang memperhatikan dirinya ada di sana. Semua orang berfokus pada dua manusia itu saja. Putri menghela napas panjang, jantungnya berdebar kencang. Meski dengan perasaan campur aduk, ia tetap melanjutkan tugasnya membersikan ruangan itu. Satu jam kemudian pekerjaannya sudah selesai, ia pun melangkah gontai menuju pantry setelah menyimpan alat kebersihan. "Eh, sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN