21. Masih Bersama Gama

985 Kata

Sepanjang hari itu Gama tak melepaskan Putri, menguras tenaga sang istri habis-habisan. Hingga keesokan harinya wanita itu kesulitan untuk berjalan, seluruh tubuhnya terasa sakit dan pegal. Gama hanya menyeringai lebar ketika Putri terus mengomel karena ulahnya itu. "Kenapa menyalahkanku? Kamu 'kan juga menikmatinya," cibir pria itu mengejek. Putri mendelik seketika. "Siapa bilang? Kamu terus memaksaku," sangkalnya sewot, dengan bibir mengerucut kesal. "Lalu siapa yang mengalungkan kedua tangan erat saat aku berusaha menyudahi? Merengek seperti bayi saat aku akan membersihkan diri?" sindir Gama. Putri tergagap, dengan wajah semerah tomat karena menahan malu karena ucapan Gama. Kenapa semalam ia bisa bertingkah semurahan itu? Akan tetapi, itu bukan salahnya, Gama memang pintar sekali

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN